Potensi Pasir Meningkat

Senin 30-12-2013,17:45 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, BE - Kondisi hujan lebat disertai angin kencang tidak selamanya berakibat petaka. Melainkan, terkadang juga membawah berkah dan rejeki bagi masyarakat. Seperti yang dialami masyarakat  di sekitar aliran sungai Lemau di Kecamatan Pondok Kelapa. Dimusim penghujan seperti saat ini potensi pasir semakin atau bertambah banyak.  Sehingga memberikan  kesempatan warga untuk menedapatkan rejeki dari pasir tersebut. Diungkapkan Wantok (45), pengrajin pasir di Kecamatan Pondok Kelapa, tidak semua orang dirugikan dengan curah hujan yang tinggi. Para penambang pasir dapat mendapatkan rejeki dan keuntungan yang berlipat ganda terutama dimusim penghujan ini. Bahkan, keuntungan akan berlipat ganda jika dibandingkan musim kemarau. “Kalau habis banjir bandang, pasir tidak susah dicari dan banyak sekali tinggal diambil saja,\" ungkapnya. Menurutnya, agar mendapat pasir para penambang menggunakan cara tradisional, dengan menyelam mengambil pasir di dasar sungai menggunakan ember. Tanpa mengenal lelah, mereka bolak balik dari dasar sungai ke perahu sambil membawa ember berisi pasir, perahu bisa dimuat satu meter kubik pasir. “Per kubiknya pasir dijual seharga Rp 50 ribu ke penampung,” akunya. Dijelaskannya, di sekitar lokasi tempat penampungan, sudah menunggu penambang lain yang bertugas membongkar serta menaikkan pasir ke truk. Tidak sampai 15 menit, truk ukuran sedang sudah penuh dengan pasir dibawa ke luar Benteng. “Dari truk ini pasir dibawa ke wilayah perkotaan dan depot-depot. Untung banyak yang memesan dari Benteng, awal tahun anggaran ini,” ucapnya. Hal senada diceritakan Warsiton, saat musim hujan pendapatannya melonjak. Rata-rata per hari para penambang mendapat penghasilan Rp 150 ribu. Pria yang sudah menggeluti bisnis pasir ini selama sembilan tahun mengaku memiliki banyak perahu, sebagai fasilitas untuk penambang mencari pasir. “Sangat menjanjikan sekali menambang pasir ini,” tandasnya. (111)

Tags :
Kategori :

Terkait