SELUMA TIMUR, BE - Jalan lintas barat (jalinbar) Sumatera penghubung Bengkulu-Jakarta kemarin (10/11) diblokir puluhan warga Kelurahan Sembayat Kecamatan Seluma Timur selama 2,5 jam. Akibat ribuan kendaraan terpaksa tertahan sampai 3 jam akibat macet sampai sejauh 5 km. Aparat kepolisian tak dapat berbuat banyak, lantaran pemblokiran tersebut dilakukan sebagai bentuk protes badan jalan yang banjir akibat tak dibangun drainase oleh pemerintah.
Pantauan BE di lokasi, puluhan warga yang terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak mulai pukul 14.30 WIB saat hujan deras mengguyur turun ke jalan. Mereka memblokir jalan yang digenangi air sepanjang 150 meter di lokasi padat penduduk itu dengan jumlah ban bekas serta material lainnya. Tak hanya itu, warga pun memasang pagar betis di 2 sisi jalan bahkan memasangkan alat tangkap ikan berupa jaring pada genangan air yang ketinggiannya sekitar 40 cm di lokasi itu.
Selama 2,5 jam barisan kendaraan roda 2, roda 4 dan roda 6 terlihat berjejer sekitar 2,5 km ke arah pusat ibukota Kabupaten Seluma Tais dan 2,5 km ke arah Mapolres Seluma. Setelah pemblokiran berlangsung sekitar 1 jam, sempat terjadi insiden adu mulut antara anggota polisi dan warga. Pasalnya, sejumlah anggota polisi mencoba membujuk warga untuk membuka blokir jalan, langsung direspon warga dengan mengancam akan menurunkan seluruh warga Kelurahan Sembayat untuk menambah pagar betis di tempat kejadian perkara (TKP).
\"Bapak-bapak semua, mari kita buka saja blokir ini, kasihan pengguna jalan sudah ribuan orang yang tertahan. Aspirasi masyarakat cukup disampaikan kepada pemerintah daerah, pasti pemerintah akan memperhatikan,\" imbau salah seorang polisi Bripka Sugeng. Bukannya warga menuruti imbauan polisi, malah warga balik menantang. \"Sebelum banjir ini diatasi dengan membuka siring di sini kami tidak akan membuka blokir ini,\" bentak salah seorang warga Ahmad (35) kepada polisi.
Mendapat ancaman tersebut, polisi pun melunak. Sesaat kemudian, sejumlah anggota Kodim 04/25 Seluma pun diturunkan untuk membujuk warga agar membuka blokir. Namun hasilnya pun nihil. Tapi akibatnya, macet makin panjang. Bahkan 1 unit ambulan rumah sakit yang tengah membawa pasien pun ikut tertahan. Beruntung warga yang mulai makin nampak beringas menghentikan semua kendaraan itu, memberi jalan bagi ambulan dan menggiringnya hingga benar-benar dapat melintas.
Aparat polisi benar-benar dibuat cemas saat pemblokiran tersebut. Jumlah kendaraan yang tertahan makin membeludak, hingga pukul 16.30 WIB. Ketika hujan mulai reda massa warga Kelurahan Sembayat malah makin bertambah memenuhi pemblokiran jalan. Lurah Sembayat Nusirwan dan 3 orang pejabat Pemkab Seluma yang turun ke lokasi, Asisten I Yoesirnan Yoenoes SE, Assisten II Drs Abdul Wahid MM, dan Kepala Satpol PP Drs Muhpian Ahmad pun tak berhasil membujuk warga agar memblokir jalan.
Massa kemudian bersedia membuka blokir setelah seorang perwira Polres Seluma AKP Merzon menyatakan jaminan dari Pemkab Seluma dan polisi dihadapan warga akan membuat drainase untuk mengatasi banjir rutin di lokasi tersebut. Mendengar perihal tersebut, warga pun dengan sukarela membuka blokir dengan sendirinya. Tapi macet tak berhenti sampai di situ, karena kendaraan tadinya sudah menumpuk hingga perlu waktu setengah jam bagi polisi untuk mengatur lalu lintas hingga sampai lancar kembali.
//Bupati Ikut Terjebat
Sementara itu, saat pemblokiran terlihat sebuah mobil dinas salah seorang bupati di Provinsi Bengkulu ikut terjebat berjam-jam. Mobil Toyota Land Cruiser berplat bernopol BD 1319 SR nampak mutar-mutar di dekat blokiran warga ke arah Polres Seluma atau arah Bengkulu Selatan (BS). Terlihat mobil kepala daerah tersebut mencari jalan alternatif. Namun tetap saja tertahan bersama ribuan kendaraan lainnya. (444)