Bahkan para orang tua dari mahasiswi ini menuding pihak yayasan sebagai penyebab masalah kericuhan di Akbid. Puluhan wali mahasiswi kemarin mendatangi Akbid Manna BS meminta pihak yayasan untuk tidak terlalu jauh mengintervensi Akbid Manna BS.
\"Kami merasa aneh semenjak kepengurusan Yayasan Sekundang saat ini, Akbid menjadi selalu bermasalah,\" kata perwakilan wali mahasiswi kemarin.
Para wali Mahasiswi ini tidak mempermasalahkan pemecatan para dosen dan direktur, namun mereka mempertanyakan pemecatan itu terjadi disaat anak mereka sedang aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar. Apalagi mahasiswi ini akan mengikuti ujian tengah memester. Hal itu telah menimbulkan keresahan dari kalangan mahasiswi.
\"Susga (Sekretaris Yaysan Sekundang, red) menjanjikan akan segera merekrut dosen agar anak didik kami terus aktif kuliah, namun setelah pemecatan 4 dosen serta pengunduran 25 dosen lainnya hingga saat ini yayasan belum mampu mendatangkan dosen baru,\" ujar salah seorang wali mahasiswi.
Karena belum ada penyelesaian, hari ini para wali mahasiswi ini akan kembali mendatangi pihak yayasan dan DPRD BS dalam jumlah lebih banyak lagi. Mereka pun berharap agar Pemda dapat mendengarkan aspirasi dari wali murid ini, yakni melakukan pembenahan di Akbid.\"Kalau Pemda lepas tangan, bukan tidak mungkin Akbid akan benar-benar hancur. Jadinya anak-anak kami dikorbankan.
Kalau masalah di Akbid ini tidak kunjung tuntas bukan tidak mungkin anak didik kami pindahkan ke perguruan tinggi lainnya, bagi kami yang penting anak-anak kami terus sekolah hingga lulus,\" terangnya.
Sementara itu, Susga Anwar selaku Sekretaris Yayasan kemarin menyatakan pihaknya tetap menolak tuntutan mahasiswi dan wali mahasiswi untuk mengembalikan ke 4 dosen ke Akbid. Ia beralasan jika saat ini Direktur Akbid yang baru sudah dilantik. \"SK itu sudah final dan tidak bisa kami batalkan,\" terangnya.
Di sisi lain, para mahasiswi tetap melanjutkan aksi demonya dan mogok kuliah. Mereka pun paginya bersama dengan wali mahasiswi ramai-ramai di halamanan Akbid, lalu siangnya meninggalkan Akbid. Mereka pun tetap pada pendiriannya.
\"Kami tetap tidak akan mengikuti ujian tengah semester sebelum ke 4 dosen kami dikembalikan pada posisi semula,\" ujar salah satu mahasiswi didampingi teman-temannya.(369)