Selain MTQ, Aneka Lomba Digelar, Tuna Netra Dilibatkan

 Hidupnya Suasana Keagamaan di Kota Bengkulu Kelurahan Anggut Atas seakan menjelma menjadi kampung pesantren yang besar. Mulai dari anak-anak berusia 6 tahun hingga orang dewasa berusia 40 tahun terlibat dalam perlombaan ini. Lantunan ayat suci Al Qur\'an terdengar luas dari tiga tempat, yakni Masjid Agung At Taqwa, Aula Kejaksaan Negeri Bengkulu dan Masjid Al Isro\'. Bagaimana suasana MTQ tingkat Kota Bengkulu berlangsung? Berikut laporannya. ===========================================================

RUDI NURDIANSYAH,

Kota Bengkulu ============================================================

RATUSAN warga Kota Bengkulu telah berkumpul sejak pukul 09.00 WIB di Masjid At Taqwa Kelurahan Anggut Atas, kemarin. Sahut menyahut senandung tilawatil Qur\'an menggema melalui pengeras suara di berbagai tempat di Kelurahan Anggut Atas. Sebagian warga yang menjadi peserta melatih nada suaranya.  Sebagian mengingat ayat-ayat suci Al Qur\'an yang telah dihafalnya. Sebagian melukis huruf Al Qur\'an di atas kertas dengan spidol warna. Suasana ini benar-benar membuat nuansa keagamaan benar-benar hidup di Kota Bengkulu.  Antusiasme warga sangat tinggi atas perlombaan MTQ kali ini. \"Bukan hanya di Kelurahan Anggut Atas. Namun hampir diseluruh kecamatan se-Kota Bengkulu. Yang di Kelurahan Anggut Atas itu adalah perlombaan. Tapi para peserta sudah melatih diri di rumahnya masing-masing yang membuat suasana keagamaan pun ikut tumbuh di seluruh wilayah Kota Bengkulu,\" ujar Kabag Humas Setda Kota, Drs H Al Mizan, kemarin. Para peserta yang hadir bukan hanya hanya peserta lomba Tartil Tilawah, melainkan juga peserta Tilawah Anak-anak, Fahmil Qur\'an (pengafal Al Qur\'an) dan Khotil Qur\'an (menulis ayat-ayat Al Qur\'an). Siangnya diadakan lomba Sahril Qur\'an, Tilawah Tingkat Remaja dan hingga pada malam harinya digelar Tilawah Tingkat Dewasa. Bersama para peserta, ikut hadir para anggota keluarga mereka yang memberikan dukungan moril. Sehingga membuat susana di masjid terasa meriah. Ada 7 cabang lomba yang dilaksanakan dalam MTQ tingkat Kota Bengkulu ini. Selain cabang tilawah, ada cabang Hifsil Qur\'an, Fahmil Qur\'an, Sharil Qur\'an, Khatil Qur\'an Qosidah dan Pawai Ta\'aruf. Selain diikuti oleh berbagai macam jenis usia, lomba ini juga diikuti oleh tuna netra yang masuk dalam cabang lomba tilawah. Untuk menambah semarak suasana keagamaan ini, Pemda Kota juga mengeluarkan instruksi khusus kepada para pegawainya untuk mengenakan busana muslim selama lomba MTQ tingkat Kota Bengkulu ini berlangsung. Hingga hari kedua, perlombaan ini berlangsung tanpa kendala yang berarti. \"Sejak dimulainya MTQ kota kemarin, walikota sudah memberikan maklumat guna mendukung kegiatan ini. Diantaranya seluruh PNS dan pejabat di lingkungannya wajib mengenakan busana muslim. Hal ini dilakukan agar nuansa religius dan kegiatan yang bernuansa islami ini betul-betul tampak dan terasa oleh kita semua. Inikan suatu syiar. Dan busana muslim muslimah ini mudah sekali menurut saya tidak susah untuk mendapatkannya,\" ujar Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu Drs H Mukhlisudin SH MA. MTQ kali ini tidak menggunakan babak penyisihan. Seluruh peserta akan dinilai berdasarkan keterampilan dan bakatnya masing-masing saat menunjukkan performanya ketika perlombaan diselenggarakan. Seluruh peserta yang mendapatkan nilai tertinggi akan diikutsertakan dalam final yang akan digelar Jum\'at (25/10). \"Pada hari Kamis (24/10) kami akan mengumumkan siapa-siapa yang lolos ke final,\" ungkap koordinator lomba MTQ Drs Mahasurman MHi. Agung, warga RT 5 RW 1 Kebun Dahri yang ikut dalam perlombaan ini tampil dengan cukup memukau. Bocah SD 12 berusia 9 tahun ini tampil dalam lomba Tartil Al Qur\'an tingkat anak-anak. Ia sendiri mengaku telah mendalami Al Qur\'an sejak bersekolah di TK Aisyiah Kebun Dahri dan melanjutkannya di TPA Muhammadiyah di tempat yang sama. \"Saya belajar bersama ibu. Setiap hari saya diwajibkan untuk mengaji Al Qur\'an,\" tuturnya. MTQ tingkat Kota Bengkulu akan berlangsung hingga Jum\'at (25/10). Panitia telah menyiapkan uang tunai total sebesar Rp 101 juta kepada peserta lomba yang berhasil meraih juara. (adv)