Pembicaraan bersejarah antara Presiden Iran Hassan Rohani dan Presiden AS Barack Obama selama 15 menit lewat saluran telepon ternyata tidak diapresiasi sebagian warga Iran.
Padahal, sejumlah media Iran memuji kontak langsung pertama pemimpin Iran dan AS selama tiga dekade sebagai akhir dari sebuah tabu.
Harian Etemad bahkan memuat montase foto di halaman depannya menampilkan Rohani dan Obama berdampingan.
\"Kontak bersejarah dalam perjalanan pulang,\" demikian kepala berita Etemad.
Namun, pembicaraan 15 menit dengan pemimpin negara yang selama ini dijuluki \"Si Setan Besar\" tak terlalu menyenangkan bagi pada tokoh garis keras.
Saat rombongan Presiden Rohani meninggalkan bandara Mehrabad, Teheran sekembalinya dari Amerika Serikat sekitar 60-an orang berkumpul di luar bandara.
Mereka berteriak-teriak menyebutkan slogan-slogan lama seperti \"Matilah Amerika\" dan \"Matilah Israel\" saat rombongan mobil Presiden Rohani melintas.
Tak jauh dari kelompok penentang sekitar 200-an orang lain berkumpul dan meneriakkan dukungan bagi Rohani. Kedua kelompok pengunjuk rasa ini dibatasi oleh pasukan polisi.
Dan, saat atap mobil terbuka dan Presiden Rohani muncul, sebuah sepatu melayang ke arah Rohani. Beruntung, sepatu itu meleset dari sasaran.
Rohani sendiri hanya mengatakan, pembicaraan telepon itu adalah inisiatif dari Presiden Barack Obama.
\"Kami sedang menuju bandara, saat saya diberitahu bahwa Gedung Putih menelepon Dubes Iran di PBB,\" kata Rohani.
\"Saya diberitahu Presiden Obama ingin berbincang dengan saya selama beberapa menit,\" tambah dia.
Sejak Revolusi Islam Iran 1979, Amerika Serikat dan Iran tidak memiliki hubungan diplomatik. Tertutama setelah para mahasiswa Iran menyandera Kedutaan Besar AS di Teheran sebagai bagian dari revolusi.