Petani Keluhkan Irigasi

Rabu 25-09-2013,21:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KOTA BINTUHAN, BE- Keinginan menjadikan Kabupaten Kaur menjadi daerah penghasil beras di Provinsi Bengkulu, semakin sulit diwujudkan. Mengingat irigasi selalu menjadi kendala. seharusnya masalah irigasi ini cepat diatasi, tapi hingga saat ini belum dilakukan. \"Air untuk irigasi sawah di Nasal semakin sulit, jaringan irigasi rusak, kita perlu jaringan tersier agar ditambah, sehingga wajar Kaur bukan lagi lumbung padi,\" ujar Fraksi Kaur Bersatu DPRD Kaur H Sonuhdi SE, kemarin. Menurutnya, pihak pemerintah harus menyikapi. Bendungan Air Nasal sebanarnya tidak kekurangan air, namun pembagianya jatah air untuk persawahan terkadang terabaikan. \"Kita minta keprihatinan pemerintah soal irigasi ini, jika ini tidak disikapi serius,  tidak bisa menjadi lumbung beras. Tapi kekurangan beras walaupun hamparan sawah hektaran,\" jelasnya. Dengan demikian, cukup disayangkan jika selama 5 tahun terakhir ini kabupaten Kaur  tidak lagi swasembada beras. Karena aplikasi yang diterapkan oleh pemerintah dalam hal Dinas Pertanian salah. \"Kita harapkan Dinas Pertanian tahun 2014 sudah bisa mana yang direhap, mana yang harus dianggar seperti benih padi dan suplai pupuk yang harus memadai,\" ungkapnya. Sementara itu, Kadis Pertanian Daprial M AP melalui Sekretaris Kastilon Sirad SSos mengatakan  bahwa pihaknya sudah menyikapi persoalan tersebut. Masyarakat diharapkan tidak pesimis.(823

Tags :
Kategori :

Terkait