Kedua penggali sumur itu sempat pingsan selama lebih kurang 4 jam diduga akibat terhirup gas beracun yang di dalam sumur yang mereka gali. Untung saja setelah sempat menjalani perawatan di rumah bisa desa yang juga pemilik sumur, keduanya selamat.
Kades Pagar Gading, Suhardin mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (25/10). Awalnya mereka bertiga, Midi, Pudin dan Idin (25) diminta Lifah menggali sumur di samping rumahnya. Midin dan Pudin bertugas menggali sumur, sedangkan Idin hanya membantu membuang tanah bekas galian.
Sebenarnya Midin dan Pudin sudah merasakan bau busuk di dalam sumur saat mereka menggali sedalam 2,5 meter. Namun keduanya terus melakukan penggalian sumur. Sampai kedalaman 4 meter bau busuk di semur itu semakin menyengat dan disertai dengan timbulnya bau seperti mobil terbakar. Sehingga pada kedalaman 4,5 meter, kedua penggali sumur itu seakan kelelahan dan pingsan di dalam sumur.
Mengetahui rekannya pingsan, Idin yang berada di atas berteriak minta tolong kepada warga. Saat itulah warga langsung ramai di lokasi kemudian menolong kedua penggali sumur itu.
Sebelum warga yang ingin menolong kedua korban itu masuk ke dalam sumur, maka warga lainnya menyemprokan angin ke dalam sumur menggunakan mesin kompresor.
Tujuannya supaya gas beracun di dalam sumur itu hilang. Beruntung kedalaman sumur itu hanya 4,5 meter, sehingga dalam waktu singkat kedua penggali sumur itu dapat diangkat ke atas dan ditolong oleh bidan setempat. Baru setelah 4 jam pingsan, keduanya siuman.
Suhardin menduga, sumur yang digali oleh kedua warga tersebut mengandung gas beracun. Untuk itu dirinya melarang waraga lain untuk memasuki kembali sumur itu untuk melanjutkan penggalian sumur. \"Kami menduga kalau sumur itu beracun, untuk itu saya melarang untuk melanjutkan kembali pembuatan sumur tersebut, dan pemiliknya diingatkan untuk menggali sumur yang baru lagi di tempat yang lain,\" terangnya.(369)