BENGKULU, BE - Penyebaran virus flu burung patut diwaspadai. Selain cepat menyebar dan menular ke manusia tapi juga bisa menyebabkan kematian. Data Tim Reaksi Cepat Flu Burung Provinsi Bengkulu menunjukkan tercatat 15 kecamatan terjangkit virus tersebut dengan 23 kasus ayam mati mendadak.
Ketua Reaksi Cepat Flu Burung Provinsi Bengkulu, drh Emran Kusnadi mengungkapkan dari 15 kecamatan kasus terbanyak 9 kecamatan di Kota Bengkulu. Kemudian Kabupaten Seluma,dan Rejang Lebong masing-masing 2 kecamatan. Sedangkan Kaur dan Lebong masing-masing 1 kecamatan.
Kasus serangan flu burung tahun ini, kata dia, lebih besar dibanding tahun lalu. Banyangkan saja, baru memasuki bulan September sudah 1.305 ekor ayam dilaporkan mati mendadak seperti dilansir Distanak Kota Bengkulu. Padahal tahun lalu hingga bulan Desember tercatat 1.228 jumlah ayam mati \"Kalau melihat kasus kematian ayam mati mendadak di Kota Bengkulu sangat fantastis dari 9 kecamatan dalam kota semuanya telah terjangkiti, \" katanya.
Bukan tak mungkin di daerah jumlah kematian kasus flu burung juga banyak. Hanya saja, kasus ini tidak dilaporkan masyarakat karena topografi dan keenganan warga mengadukan ayamnya mati mendadak. \"Tingginya kasus kematian ayam mati mendadak di kota karena masyarakatnya mulai aktif melaporkan kejadian ini. Berbeda dengan kabupaten,\" katanya.
Di sisi lain, tim Laboratorium Dinas Keswan Provinsi Nurida di sela-sela penyemprotan disinfektan, menuturkan, kasus ayam mati mendadak akan menjadi ancaman bagi para peternak. Terlebih bagi peternak tidak mengindahkan kesehatan hewan. \"Pada umumnya ayam yang kerap terjangkiti virus flu burung adalah yang tidur di pohon, kandangnya rusak dan lembab sehingga imun atau kekebalan tubuh hewan itu mudah sekali terjangkiti,\" katanya.
Ia menyarankan agar peternak ayam untuk mengandangkan ternaknya. Sebulan sekali dapat melakukan penyemprotan disinfektan yang dapat diambil di Dinas Peternakan.\"Disinfektan bisa diminta secara gratis jika persediaan masih ada,\" imbuhnya. (247)