BENGKULU, BE - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Bakhtiar Najamudin mengatakan tujuan dari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia adalah mensejahterahkan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan bagi masyarakat Bengkulu bisa dilambangkan sosok Ibu negara RI pertama Fatmawati Soekarno yang merupakan sosok pahlawan nsaional untuk kemerdekaan RI yang memperjuangkan kesejahteraan dan pendidikan.
\"Saya punya keinginan untuk membangun sebuah patung raksasa Ibu Fatmawati sebagai ikon Bengkulu. Jangan membangakan ikon bumi Raflesia sama saja membesarkan nama penjajah,\" ujar Wagub.
Dijelaskannya memang tidak ada yang salah menjadikan ikon Bumi Raflesia untuk sebagai ikon Bengkulu. Namun dalam pandanganya sama saja membesarkan penjajah, lebih baik diganti bumi Fatmawati atau bumi merah putih. Isi nasionalismenya kuat, membangun monumnen Fatmawati itu punya rakyat Bengkulu sendiri, yang tidak bisa diklaim oleh orang luar.
Ia membayangkan berdiri monumen raksasa Fatmawati yang sedang mejahit merah putih, ada museum, ada perpustakanya dan foto ibu Fatmawati. Ketika mau menarik dana dari pusat sangat gampang, dan tidak keliru dalam menjelaskannya. Lalu bagaimana membangunnya dan tempatnya sudah dirancang, ada panggungnya, ada pusat kuliner, pusat keramaian selain di depan gedung daerah.
\"Kita bisa buat proposal kepada yang punya uang, atau swadaya masyarakat PNS sumbangan Rp 10 ribu saja maka sudah dapat sekian ratus juta.Kita buatkan acara malam amal kita harus punya identitas selama ini lebih terkenal sebagai Bumi Raflesia, yang ternyata bukan hanya milik Bengkulu tapi ada juga di Singapura, di Bogor, di Kalimantan dan Padang bunga Raflesia itu,\" paparnya.
Ide bumi Raflesia untuk sebutan Provinsi Bengkulu memang tidak ada yang keliru. Tapi tidak ada nilai kesejarahan dengan bangsa Indonesia, dan masa depan apa untungnya memepertahankan raflesia,dari kajian nasionalis, kebangsaan dan eknomi lebih punya nilai. Punya magnet adalah bumi fatmawtai atau bumi merah putih, dan itulah yang tidak bisa diklaim oleh orang lain.
Faktanya adalah bunga rafelsia ada di Padang, di Bogor, ada jalan Bengkulen di Singapura. Sementara bumi Fatmawati tidak mungkin bsia diklaim-klaim, dari rahim Putri Bengkulu melahirkan tokoh pembesar nasional seperti Megawati Soekarno putri, dan semua putra-putri lahirnya dair Ibu Fatmawati dan 100 persen adalah putri Bengkulu, kalau tidak mengingatkan dalam sosok monumental, patung maka sejarah itu akan hilang. Tapi kalau di patenkan maka Bengkulu dibilang ada Ibu Negara, Bengkulu itu Fatmawti. Namun ide gagasan ini akan ia selesaikan terlebih dahulu dalam bentuk desain dan rencana anggaran biaya serta kajian filosopi untuk dimatangkan agar bisa diterima masyarakat banyak. \"Saya selesaikan dulu ide besar ini, dalam bentuk desain, gambar dan sejarah filosofinya agar bisa diterima oleh semua pihak,\" pungkasnya.(100)