Batalkan Pansus, Dewan Tercoreng

Sabtu 01-06-2013,12:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Sofyan Hardi, bereaksi keras atas sikap koleganya di DPRD Kota yang menunda pembentukan Pansus (Panitia Khusus) Pasar Percontohan Nasional (PPN) Panorama.   \"Saya heran. Apakah ada tekanan dari pihak luar?  Semula kita sangat bersemangat membentuk Pansus, tapi belakangan berkebalikan, seakan melempem,\" katanya saat dijumpai, kemarin. Keheranan ini, lanjutnya, sangat beralasan adanya. Mengingat bahwa alasan sebagian anggota dewan yang memilih menunda Pansus ini karena adanya kekhawatiran akan menghambat cairnya dana pembangunan tahap ketiga yang sangat dibutuhkan oleh pihak eksekutif menata kembali pasar ini. \"Padahal walikota dalam pidatonya di rapat paripurna baru-baru ini sudah menegaskan bahwa beliau mendukung seribu persen pembentukan Pansus ini.  Kalau alasannya dana ketiga akan cair dan bisa terhalangi oleh Pansus itu, nah, walikota saja mendukung kok? Ini kan aneh,\" ujarnya. Sikap menunda atau bahkan membatalkan pembentukan Pansus ini, kata dia, bakal membuat reputasi DPRD Kota rusak karena akan disalahkan oleh banyak pihak. \"Muka DPRD Kota bisa tercoreng karena hal ini.  Dan termasuk saya sendiri terkena imbasnya karena saya bekerja di sana,\" tukasnya. Karenanya dalam kesempatan rapat paripurna kedepan, ujarnya lagi, ia akan menyuarakan hal ini. \"Saya berharap rekan-rekan lainnya dapat mendukung hal ini,\" tandasnya. Sementara itu, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Bengkulu, Muamar SH mengungkap, pembantalan atau penundaan pembentukan Pansus PPN Panorama merupakan bentuk inkonsistensi DPRD Kota dalam menyelesaikan kasus-kasus yang menjadi keresahan rakyat. \"Ada dugaan korupsi di sana, ada dugaan manipulasi, ada dugaan pembangunan itu dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan politik tertentu.  Pansus itu saja yang paling efektif untuk membongkar borok dan kebusukan-kebusukan pihak-pihak yang membuat pasar itu menjadi pasar percontohan terburuk di Indonesia,\" jelasnya. Pihak LMND, sambungnya, akan kembali mendatangi DPRD Kota untuk menagih komitmen pembentukan Pansus ini. Pasalnya, tegas Muamar, pihak DPRD Kota sendiri yang telah berjanji kepada mahasiswa dan pedagang Panorama untuk menyelesaikan masalah ini melalui pembentukan Pansus. \"Kami yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Peduli Pasar Panorama akan menagih janji para anggota dewan yang terhormat ini,\" pungkasnya.b

Tags :
Kategori :

Terkait