Budi Akui Pernah Ikut Pengajian Tasawuf

Minggu 26-05-2013,12:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Ketua STAIN Curup Budi Kisworo mengakui pernah mengikuti pengajian yang dipimpin oleh Mulyadi. Saat itu dirinya masih bertugas sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu, sekitar tahun 2006-2007. \"Ada sekitar 5 hingga 7 kali saya ikut pengajian yang dipimpin Pak Mulyadi. Setelah tahun 2008 saya pindah tugas ke Curup,\" ujar Budi ditemui Bengkulu Ekspress di ruang kerjanya, Jumat (24/05). Tidak hanya dirinya, pengajian tersebut diakui Budi juga diikuti oleh Ali Abu Bakar dan Lukman, semuanya pengajar di kampus STAIN Bengkulu. \"Ahlamdulillah, selama pengajian yang saya ikuti itu tidak ada tanda-tanda pengajian itu menyimpang,\" tegas Budi. Digambarkan Budi, saat itu pertemuan tersebut bukan berbentuk pengajian seperti ada seorang pemateri dan beberapa pendengar yang hanya setia mendengar. Namun pertemuan tersebut dalam bentuk diskusi. \"Pertemuan yang kami lakukan itu tidak terkondisikan, bahkan tidak terjadwal. Hanya saja, dalam waktu luang kami melakukan pertemuan di ruang tamu bahkan di teras rumah,\" katanya. Diskusi yang dibahas dalam pertemuan itu, sambung Budi, seputaran fenomena yang terjadi di masyarakat bahkan di dunia lalu dikaji berdasarkan kandungan Al-Qur\'an. \"Kita membahas persoalan di masyarakat, lalu bagaimana ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur\'an dan Hadist,\' ungkap Budi. Selama mengkuti beberapa kali pertemuan, Budi mengaku cukup banyak manfaat yang didapatkan diantaranya lebih khusuk dalam beribadah, termotifasi melakukan ibadah salat malam, bakan saat berdo\'a lebih khusuk. \"Karena cukup banyak bahasan yang kita diskusikan, kita lebih paham kesalahan yang selama ini kita lakukan dan menangis meyesali perbuatan dosa yang pernah kita lakukan selama hidup,\" tuturnya. Sayangnya, sambung Budi, sejak pindah ke Curup tidak berkomunikasi lagi dengan Pak Mulyadi sehingga dengan berbagai kesibukan yang dilakukan di Curup cukup jarang lagi melakukan amalan ibadah salat malam. \"Memang kita harus mengikuti pengajian, agar termotivasi dan menambah pengetahuan baru dalam menjalankan ajaran agama,\" pungkas Budi. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait