BENTENG, BE - Kemarin, Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Edi Haryono, S.IP bersama sebanyak sekitar 50 orang anggotanya mendatangi kantor Pemkab Benteng, yang terletak di Desa Ujung karang Kecamatan Karang Tinggi. Kedatangan organisasi buruh itu, bertujuan untuk audensi dengan Pejabat Pemkab, menuntut persoalan belum adanya kesejateraan bagi buruh yang bekerja di perusahaan pertambangan dan perkebunan di Bumi Maroba Kite Maju. Selain itu, juga ingin membahas gaji yang dibawah UMP (Upah Minimum Provinsi), sekaligus penetapan dewan pengupahan yang hingga saat ini belum juga ada kejelasannya. Jika ketiga aspirasi mereka tidak ditanggapi oleh pemda maka DPC SPSI mengancam melakukan demo besar - besaran.
\"Jika aspirasi kami ini tidak digubris oleh pemda maka kami akan melakukan aksi dengan massa yang beberapa kali lipat dari yang ada saat ini,\" ungkap Edi Haryono.
SPSI juga kesal dengan Bupati Benteng, H. Ferry Ramli,SH.MH yang tidak mau menemui kehadiran mereka tersebut. Padahal, persoalan yang tengah dihadapi oleh SPSI ini merupakan persoalan penting, menyangkut hajat hidup para buruh se- Benteng \" Kami minta pemda harus cepat menyelesaikan persoalan yang kami sampaikan ini,\" terangnya.
Sementara Sekdakab Benteng, H. Dharmawan Yakoeb, SH menyatakan permohonan maaf kepada massa DPC SPSI ini, terkait tidak adanya bupati saat mereka hadir. Karena Bupati Ferry Ramli kini tengah menjalankan tugas ke luar daerah, mengikuti Rakornas Bapenas di Jakarta dengan bupati/walikota se- Indonesia itu. Namun, untuk usulan yang diajukan pihak SPSI ini, Pemda berjanji menindak lanjutinya. Untuk tahap awalnya usulan yang disampaikan DPC SPSI ini ditampung terlebih dahulu. Selanjutnya, disampaikan kepada Bupati untuk kebijakan lebih tindak lanjut. (111)