Kontraktor: PPN Banyak Masalah

Kamis 02-05-2013,10:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Pihak kontraktor yang membangun Pasar Percontohan Nasional (PPN) Panorama, mengakui adanya banyak persoalan yang timbul dalam pembangunan pasar itu.  Persoalan tersebut diantaranya adalah adanya permainan uang, manipulasi bangunan, pembagian auning yang tidak adil, penolakan relokasi dari pedagang dan lain-lain. \"Tapi kalau dilihat dari pasarnya sendiri yang cukup luas, wajar pasar tersebut menimbulkan banyak masalah.  PPN Panorama yang saya ketahui adalah pasar dengan jumlah pedagang terbanyak se-Indonesia. Dari segi perencanaan, harus diakui memang pasar itu dibangun tidak dengan perencanaan yang matang dan seksama,\" ujar Wakil Kepala Cabang PT Sinar Insan Papua Permai, Ade Feriwan SE yang dijumpai di kantornya, kemarin. Dijelaskannya, sejak awal perencanaan, sebenarnya sudah ada kesalahan yang timbul dari masterplan yang disusun dan selesai tender pada tahun 2011 silam. Di dalam masterplan pasar itu, rancangan pembangunan pasar akan dibuat di wilayah seluas 15 hektare. \"Sementara jumlah riil kawasan pasar itu hanya 12,5 hektare. Dari sini saja sudah salah,\" terangnya. Sementara untuk jumlah dana yang disiapkan, lanjutnya, di dalam masterplan telah tercantum kebutuhan dana pembangunan sebesar Rp 40 miliar. Dana ini, kata Ade, dicairkan secara bertahap. \"Pada tahap pertama dana yang cair sebesar Rp 9 miliar. Tahap kedua Rp 8 miliar. Tapi masterplan ini tidak menghitung berapa dana yang diperlukan untuk membangun dan membongkar lahan yang saat ini menjadi kios Abang Pramuka. Sehingga kios itu tidak bisa dibongkar hingga tahun 2016.  Sehingga ada banyak sekali kendala-kendala yang timbul dalam proses pembangunan,\" bebernya. Ia menambahkan, di dalam masterplan juga ada rencana untuk membangun pasar itu dengan konsep 2 lantai.  Namun karena adanya kendala-kendala yang mereka temukan, maka upaya untuk menyelesaikan bangunan pasar itu sesuai dengan masterplan cukup sulit untuk dilakukan. \"Pasar PPN itu merupakan pasar dengan kesulitan tertinggi yang pernah kami buat.  Sementara untuk upaya relokasi saja pada tahap pertama dibutuhkan waktu hingga 1 bulan dan 2 bulan untuk tahap kedua,\" paparnya. Ade juga menuding banyaknya terjadi perubahan konsep masterplan yang dilakukan oleh pihak konsultan dari PT Pribaya. \"Disamping itu kami juga melihat adanya bangunan-bangunan permanen yang didirikan di badan jalan. Itu sudah jelas diluar dari masterplannya. Namun kami mengerjakan bagian kami sesuai dengan masterplan yang diberikan kepada kami yang tertera dalam RAB,\" tukasnya. Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Suimi Fales SH MH menuturkan, usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota yang akan mengusut berbagai kesalahan yang ada di PPN Panorama sudah hampir final. \"Kita sudah mendapatkan persetujuan dari 6 pimpinan fraksi dari 5 pimpinan fraksi yang disyaratkan. Jadi kemarin sudah masuk ke meja pimpinan suratnya,\" tegasnya. Usai ditandatangani pimpinan, kata Suimi, DPRD Kota tinggal membahas ini pada tingkat Badan Musyarah (Banmus). Dengan adanya Pansus ini, Suimi optimis persoalan PPN Panorama dapat diselesaikan dengan tuntas. \"Pansus ini lebih power full.  Semua pihak yang terkait akan kita panggil dalam Pansus ini hingga persoalannya benar-benar dapat kita buat terang benderang,\" pungkasnya. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait