Terkucil Karena Suspek Flu Burung

Senin 29-04-2013,10:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Kasus kematian beberapa ayam peliharaan secara mendadak karena positif flu burung, membuat Syamsul Wandi (39) warga Kelurahan Sidorejo Kecamatan Curup Tengah harus terkucil oleh lingkungan masyarakat.   Pasalnya Syamsul didiagnosa suspek H5N1 atau lebih dikenal virus flu burung. Syamsul mengalami gejala demam dan tanda-tanda lainnya yang mirip dengan ciri-ciri orang yang terinfeksi H5H1, terlebih Syamsul berinteraksi langsung dengan ayam yang positif terinfeksi flu burung.  Sedangkan virus flu burung merupakan penyakit yang memiliki potensi menularkan kepada manusia (zoonosis). Terkait hal itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong Akhmad Juli SKM melalui Kasi Pengendalian Penyakit dan Bankes Nunung Tri Mulyanti SKM kepada wartawan Minggu (28/04) mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan sampel darah dan air liur Syamsul untuk memeriksakan dugaan flu burung tersebut. \"Sampel diperiksa di Pusat Biomedis Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan.  Ahlamdulillah hasil pemeriksaan Syamsul negatif terjangkit flu burung, meskipun mengalami demam,\" tegas Nunung. Bahkan, sambung Nunung, kondisi Syamsul sudah kian membaik dan diharapkan warga yang selama ini takut berinteraksi dengan yang bersangkutan tidak takut lagi. \"Itu hanya demam biasa, meski yang bersangkutan sebelumnya berinteraksi dengan ayam mati yang positif terjangkit flu burung,\" ungkap Nunung. Terkait kasus tersebut, Nunung berharap masyarakat yang menemukan ternak unggas mereka mati mendadak, melakukan penanganan yang benar. Jika positif flu burung harus melakukan penanganan yang tepat agar tidak terjadi hal yang tidak inginkan. \"Jika unggas mati karena flu burung, harus dibakar, dikubur. Tangan yang bersentuhan langsung dengan unggas flu burung segera mencuci tangan dengan sabun dan deterjen,\" pesan Nunung. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait