Konflik Lahan Bengkulu Selatan Berdarah, 5 Petani Kena Tembakan

Senin 24-11-2025,18:58 WIB
Reporter : Renald
Editor : Rajman Azhar

KOTA MANNA – Lima petani di Kabupaten Bengkulu Selatan dilaporkan mengalami luka tembak saat bentrokan pecah dengan terduga petugas keamanan perusahaan sawit pada Senin (24/11). Insiden kekerasan ini dipicu oleh aktivitas penggusuran lahan yang masih berstatus sengketa, dengan kerugian serius diderita petani yang kini menjalani perawatan intensif.

Bentrokan terjadi ketika warga meminta aktivitas penggusuran lahan yang masih disengketakan dihentikan, namun permintaan tersebut tidak direspons dan alat berat tetap beroperasi. Kondisi ini memicu ketegangan hingga berujung kekerasan senjata api.

Korban pertama, Buyung, mengalami luka tembak serius di bagian dada. Berdasarkan keterangan saksi, tembakan dilepaskan oleh terduga petugas keamanan perusahaan berinisial Ricky tanpa tembakan peringatan. Setelah Buyung tumbang, pelaku diduga melarikan diri sambil melepaskan rentetan tembakan acak yang mengenai empat petani lainnya.

Salah satu korban, Edi Susanto, yang mengalami luka tembak di rusuk bawah, mengungkapkan kronologi penembakan sadis tersebut. Diduga total enam tembakan dilepaskan oleh pelaku.

“Ricky, preman PT, melakukan enam tembakan. Yang pertama langsung ke dada Buyung, tidak ada tembakan peringatan. Tembakan kedua meleset. Tembakan ketiga kena saya di bagian rusuk bawah dekat ketiak, jaraknya sekitar dua meter,” ujar Edi Susanto.

Lima petani yang menjadi korban tembakan adalah Buyung (luka di dada), Linsurman (luka di lutut), Edi Hermanto (luka di paha), Edi Susanto (luka di rusuk bawah), dan Suhardin (luka di betis).

Bupati Bengkulu Selatan, H Rifai Tajuddin, dan Wabup Yevri Sudianto bersama Dandim 0408/BSK dan Polres Bengkulu Selatan segera turun ke lokasi kejadian dan mengecek korban di RSUD Hasanuddin Damrah Manna.

Bupati Rifai menegaskan bahwa Pemkab Bengkulu Selatan akan menyiapkan segala yang dibutuhkan dalam penanganan medis sebagai bentuk tanggung jawab. Ia juga meminta penanganan medis yang cepat dan sesuai kebutuhan.

“Terlalu cepat menyimpulkan. Tadi kita lihat ada yang luka, sedang ditangani tim medis RSUD Bengkulu Selatan. Saya sudah perintahkan agar secepatnya ditangani,” ungkap Bupati Rifai.

Pasca-insiden, warga yang marah bergerak ke kawasan perusahaan untuk menuntut pertanggungjawaban. Bupati Rifai menegaskan peristiwa ini diserahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang dan mengimbau agar situasi secara umum tetap kondusif.

Hingga saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Polisi telah mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti. Pelaku penembakan, Ricky, hingga berita ini diturunkan, dilaporkan masih belum diamankan. Masyarakat mendesak penanganan hukum yang tegas, transparan, serta jaminan keamanan di wilayah sengketa.(**)

Kategori :