"Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin bi ilhaamin minallahi ta’ala"
Artinya:
"Segala puji bagi Allah, semua ilham berasal dari-Nya Yang Maha Tinggi."
Mendengar itu, Allah SWT menjawab:
"Yarhamukallah yaa Adam."
"Semoga rahmat-Ku tercurah kepadamu, wahai Adam."
(Tafsir Thabari, 1/202)
Setelah melanggar larangan Allah dengan memakan buah khuldi, aurat Nabi Adam dan Hawa terbuka. Mereka pun segera sadar atas kesalahan tersebut dan berdoa dengan penuh penyesalan:
BACA JUGA:Agar Dijauhkan dari Penyakit Ain, Amalkan 2 Doa Berikut Ini
BACA JUGA:Doa Panjang Umur untuk Anak, Amalkan Agar Buah Hati Selalu Mendapat Keberkahan
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi."
(QS. Al-A'raf: 23)
Doa ini sangat istimewa karena menjadi bentuk permohonan ampun pertama yang dipanjatkan oleh manusia. Hingga kini, doa tersebut menjadi salah satu bacaan yang dianjurkan untuk diamalkan, terutama setelah salat wajib dan di waktu-waktu penuh berkah lainnya.
Kisah Nabi Adam AS memberi pelajaran mendalam bagi umat manusia. Sejak awal penciptaan, manusia memang memiliki sifat dasar pelupa dan rentan terhadap kesalahan. Namun, Allah SWT Maha Pengampun terhadap hamba-hamba-Nya yang segera bertobat.
Sikap Nabi Adam AS dan Hawa mengajarkan bahwa jika seseorang terlanjur berbuat dosa, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah kembali kepada Allah dengan penuh penyesalan. Tidak ada dosa yang terlalu besar selama seorang hamba masih mau memohon ampun dengan sungguh-sungguh.