b. Dzikir
Selain shaolat, berdzikir juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan saat beritikaf.
Dzikir dapat dilakukan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, menyebutkan Asmaul Husna, serta mengamalkan dzikir-dzikir yang diajarkan dalam hadits Rasulullah SAW.
Tidak ada batasan jumlah dalam berdzikir, sehingga seorang Muslim dapat memperbanyaknya sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.
Dengan memperbanyak dzikir, hati menjadi lebih tenang, iman semakin kuat, dan hubungan dengan Allah SWT semakin dekat.
Menggabungkan shalat dan dzikir selama i’tikaf akan semakin memperkaya ibadah dan meningkatkan kualitas spiritual seseorang.
3. Mambaca Al-Qur'an
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan saat beritikaf adalah membaca Al-Qur’an dan memahami maknanya.
Seseorang dapat menetapkan target untuk mengkhatamkan Al-Qur’an atau memiliki target pribadi sesuai dengan kemampuannya.
Namun, yang lebih penting dari sekadar membaca adalah memahami dan merenungkan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.
Dengan memahami maknanya, seseorang dapat lebih mudah mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ibadah yang dilakukan selama itikaf tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga membawa perubahan spiritual yang lebih mendalam.
Membaca Al-Qur’an dengan penuh kesungguhan selama i’tikaf akan membantu seseorang meraih ketenangan batin dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Ketika Lupa Membaca Niat Puasa Ramadhan, Apakah Tetap Sah? Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad
BACA JUGA:Doa Hari ke-18 Puasa Ramadhan, untuk Meminta Berkah dari Sahur
4. Berdoa
Selama beritikaf, seorang Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa kepada Allah SWT, memohon ampunan, rahmat, serta ridha-Nya.