Dalam video tersebut tampak sejumlah pria melakukan joged Harlem Shake, yang merupakan tren joget berasal dari Harlem, Amerika. Mereka melakukan goyang tanpa mengenakan baju di Lapangan Setia Negara Curup, Rejang Lebong. Namun salah satu pesertanya kebabalasan sampai berjoget memperagakan gerakan salat. Pemuda itu melakukan takbir mengangkat kedua tangan. Kemudian ruku, lalu dilanjutkan dengan sujud, tanpa mengenaikan baju. Sedangkan yang lainnya melakukan goyangan bebas dengan telanjang dada. Sehingga sudah mengarah pada sebuah pelecehan gerakan salat itu sendiri.
Jika terbukti dengan sengaja melakukan gerakan pelecehan salat, maka kpelaku dapat disangkakan Pasal 156a sebagaimana diundangkan dalam Undang-Undang Nomor 5/PNPS/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan Agama.
Mantan Sekretaris MUI Provinsi Bengkulu Ustad HM Syamlan mengatakan perlu dipertanyakan tujuan gerakan menyerupai salat tersebut. Dia mengatakan jika tarian atau joget tersebut mengatakan salat yang dijadikan tari-tarian, bisa mengarah pada pelecehan. Namun, jika gerakan tersebut hanya sebatas olahraga, dia mengatakan tidak ada persoalan. \"Saya belum tahu videonya, maka perlu diteliti atau melihat dulu, apakah itu pelecehan atau tidak,\" ujar mantan wakil Gubernur Bengkulu itu.
Harlem shake atau Goyang Harlem, awalnya disebut albee, adalah tarian yang diperkenalkan pada tahun 1981 oleh penduduk Harlem bernama \"Al B\". Tarian ini awalnya disebut sebagai \"albee\" setelah namanya, namun kemudian dikenal sebagai goyang Harlem sebagai ketenaran yang meningkat di luar lingkungan. Tarian menjadi arus utama pada tahun 2001 ketika G. Dep menampilkan goyang Harlem dalam video musiknya \"Let\'s Get It\".(100)