Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kecerdasan yang lebih rendah dan kesulitan dalam belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami stunting. Ini bisa berpengaruh pada kemampuan mereka untuk mengikuti pelajaran di sekolah, yang akhirnya memengaruhi prestasi akademik mereka.
3. Peningkatan Risiko Penyakit
Anak-anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap berbagai jenis penyakit, baik infeksi ringan maupun penyakit serius. Hal ini karena kekurangan gizi mengurangi daya tahan tubuh, sehingga mereka lebih mudah terserang penyakit.
Stunting juga dapat mengganggu perkembangan sistem kekebalan tubuh, menjadikan anak-anak lebih sering sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
4. Dampak Sosial dan Ekonomi
Stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan kognitif anak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang pada perekonomian keluarga dan negara.
BACA JUGA:Inilah 6 Kelebihan Alpukat Sebagai Pilihan Menu MPASI
BACA JUGA:Ini Dia Cara Efektif Menghilangkan Bau Durian di Mulut dan di Tangan
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki peluang lebih kecil untuk sukses di sekolah dan kehidupan profesional mereka, yang mengarah pada berkurangnya produktivitas mereka di masa depan. Hal ini dapat berkontribusi pada siklus kemiskinan yang sulit diputus.
5. Keterbatasan Potensi Anak di Masa Depan
Anak-anak yang mengalami stunting sering kali tumbuh menjadi individu dengan keterbatasan dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan kemampuan berkontribusi dalam masyarakat.
Mereka mungkin tidak dapat mencapai potensi penuh mereka karena hambatan fisik dan kognitif yang ditimbulkan oleh stunting, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas sumber daya manusia di tingkat nasional.
Stunting merupakan masalah serius yang berdampak tidak hanya pada individu, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.