Terkait pertanyaan utama, ketika imam menambah rakaat dalam sholat, makmum tidak boleh langsung berasumsi bahwa imam telah melakukan kesalahan.
Bisa jadi, imam menambah rakaat karena teringat bahwa ia lupa membaca surah Al-Fatihah di rakaat sebelumnya.
BACA JUGA:Ternyata Golongan Ini Tak Wajib Sholat Jumat, Siapakah Mereka? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Namun, meskipun demikian, makmum tetap harus mengingatkan imam. Sebab, dari sudut pandang makmum, jumlah rakaat yang dilakukan imam sudah melebihi ketentuan sholat yang seharusnya.
"Maka setelah kita mengingatkan, kita tidak boleh ikut. Sebab, kalau kita mengikuti amalan yang diduga salah, berarti kita tidak boleh diikuti," ungkap Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa makmum memiliki dua pilihan dalam menghadapi kasus ini.
Pilihan pertama adalah menunggu imam yang menambah satu rakaat lagi, lalu menyelesaikan sholat dengan salam bersama-sama.
"Atau langsung niat pisah. Maka, karena imam berdiri lagi saya cukup empat rakaat (misalnya dalam sholat Dzuhur). Tidak boleh nambah jadi lima rakaat. Jika kita sadar kalau ini rakaat kelima, batal lah sholat kita," papar Buya Yahya. Buya Yahya.
Bila memang keduanya lupa sampai mereka melaksanakan sholat dzuhur lima rakaat, maka menurut Buya Yahya sholatnya tetap sah.
BACA JUGA:Bila Bekerja Seperti Ini, Buya Yahya Sebut Gaji yang Sebelumnya Halal Bisa Menjadi Haram
BACA JUGA:Bagaimana Keindahan Surga, Buya Yahya: Lebih dari Imajinasi Duniawi
"Karena lupa semuanya, tidak dosa semua dan sah semuanya, gak usah diulang (sholat) semuanya," demikian Buya Yahya.
Itulah penjelasan Buya Yahya tentang yang harus dilakukan makmum bila imam lupa bilangan rakaat sholat. Semoga bermanfaat.(*)