Sementara itu, untuk diketahui sejak November 2021 hingga November 2024, tidak tercatat adanya impor barang di Provinsi Bengkulu.
Dengan demikian, neraca perdagangan Bengkulu pada November 2024 mengalami surplus sebesar US$ 22,63 juta, meningkat dari surplus November 2023 sebesar US$ 11,51 juta.
"Kenaikan nilai ekspor ini menunjukkan potensi besar Provinsi Bengkulu dalam mendukung perekonomian melalui sektor perdagangan internasional, khususnya dari komoditas unggulan seperti batubara dan karet," tutup Win Rizal.(Tri)