39.364 Orang di Bengkulu Jadi Pengangguran, Kota Bengkulu Tertinggi
Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2025 mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, menyebutkan bahwa secara keseluruhan TPT Bengkulu pada Agustus 2025 mencapai 3,41 persen, naik dibandingkan 3,11 persen pada Agustus 2024.
"Memang relatif belum terlalu tinggi, tapi harus tetap kita jaga. Jumlah pengangguran kita pada Agustus 2025 tercatat sebanyak 39.364 orang," ujar Win Rizal.
BACA JUGA:Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,80% , Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jadi Pendorong
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Siapkan Pengaspalan Lebih dari 100 Ruas Jalan pada 2026
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025, Kota Bengkulu menjadi daerah dengan tingkat pengangguran terbuka tertinggi, yakni 5,34 persen, sedangkan TPT terendah tercatat di Kabupaten Seluma sebesar 2,07 persen.
Meski angka pengangguran meningkat, Win Rizal menyebutkan bahwa terjadi penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 14.100 orang selama periode Agustus 2024 hingga Agustus 2025. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ekonomi di Bengkulu tetap bergerak, meski belum optimal.
“Secara total jumlah penduduk bekerja di Bengkulu mencapai 1.115.334 orang, dan hampir separuhnya atau 48,86 persen merupakan penduduk dengan tingkat pendidikan SMP dan SD ke bawah,” jelasnya.
Ia menambahkan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Bengkulu juga menunjukkan tren positif. Namun, terdapat perbedaan dinamika antara laki-laki dan perempuan.
“Pada Agustus 2025, TPAK laki-laki sedikit menurun, sementara TPAK perempuan justru mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2024," ungkap Kepala BPS Provinsi Bengkulu.
Menurutnya, peningkatan angka pengangguran dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Antara lain, banyaknya lulusan baru dari SMA dan perguruan tinggi yang belum terserap ke dunia kerja, serta berakhirnya izin beberapa perusahaan pertambangan yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
Selain itu, kehadiran progam MBG turut memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di Bengkulu, meskipun jumlahnya belum signifikan.
“Faktor lain seperti adanya karyawan yang dirumahkan akibat aktivitas pelabuhan yang belum optimal juga memengaruhi. Namun di sisi lain, sektor pertanian dan perdagangan justru menunjukkan peningkatan,” tambahnya.
BPS Bengkulu berharap ke depan pemerintah daerah dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor-sektor potensial, termasuk investasi, pariwisata, dan pendidikan, agar penyerapan tenaga kerja semakin meningkat dan angka pengangguran dapat ditekan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

