\"Biasanya pengunjung yang datang ke danau ini kebanyakan dari Kota Curup dan Kepahiang. Pengunjung dari luar Lebong ini paling ramai pada hari Minggu atau hari libur. Rata-rata mereka beranggapan fasilitas yang ada di sini sama dengan di Danau Mas di Curup yang mempunyai fasilitas seperti perahu ataupun fasilitas lainnya, tapi sayangnya kita belum memiliki hal tersebut. Sebenarnya kalau fisilitas disediakan, saya yakin jumlah pengunjung bisa lebih banyak, namun kita tidak memiliki modal untuk membuat fasilitas yang di harapkan pengunjung. Kita sangat berharap pemerintah daerah dapat membantu untuk menyediakan fasilitas dan kita siap memberikan kontribusi bagi daerah dengan cara menyewa,\" ungkap Usman.
Dikatakan Usman, selama ini untuk memanjakan tamu-tamu menikmati keindahan Danau Tes, terutama dihari libur seperti Idul Fitri pihaknya menyewa perahu kepada penambang pasir untuk di sewakan kembali kepada pengunjung. Sedangkan di hari-hari biasa ia tidak berani menyewa karena tarif yang dikenakan cukup tinggi.
\"Selama ini biasanya kita menyewa satu perahu sebesar Rp 250 ribu perhari pada saat Idul fitri. Keuntungan yang kita peroleh juga seimbang. Namun di hari biasa, kita tidak berani menyewa perahu milik penambang pasir karena jumlah pengunjung cukup terbatas meskipun ada. Sedangkan untuk membuat perahu sendiri modalnya cukup besar,\" kata Usman.
Ditambahkan Usman, pengunjung yang datang ke Danau Tes ini rata-rata memuji keindahan alam di sekitar danau, namun karena minimnya fasilitas pariwisata yang ada menyebabkan mereka enggan kembali datang untuk berkunjung. \"Saya pribadi bisa dikatakan menggantungkan penghasilan dari lokasi Danau Tes ini, selama ini meski pendapatan tidak terlalu besar namun bisa dikatakan cukup, saya yakni jika penambahan fasilitas dilakukan jumlah pengunjung bisa lebih banyak dan ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan kita,\" pungkas Usman. (777)