Namun, itu bukanlah pilihan tetap dalam hidup seseorang. Dalam pandangannya, menjadi kaya atau memiliki banyak harta tidaklah salah, asalkan harta tersebut digunakan dengan bijak dan tidak berlebihan.
Yang terpenting adalah bagaimana seseorang menjalani hidupnya dengan tulus dan berusaha memberi manfaat bagi orang lain, baik dia kaya maupun miskin.
"Yang penting itu bagaimana kita menjalaninya dengan baik dan memberi manfaat. Tidak perlu berpikir soal status atau seberapa kaya kita," kata Gus Baha.
Menurut Gus Baha, keikhlasan dan ketulusan hati adalah kunci utama dalam menghadapi hidup.
Orang miskin sering kali memiliki kedua kualitas tersebut lebih banyak, karena mereka terbiasa dengan kesulitan dan hidup dalam kekurangan.
Gus Baha mengingatkan kita untuk tidak hanya melihat kehidupan dari sisi materi.
Meskipun orang miskin mungkin tidak memiliki banyak harta, mereka sering kali memiliki hati yang lebih besar dan berusaha lebih keras untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Dengan penuh canda, Gus Baha juga menekankan bahwa menjadi orang miskin bukanlah pilihan yang harus diterima atau dibiarkan terjadi seumur hidup.
Namun, kemiskinan memberikan pelajaran berharga tentang apa yang sebenarnya penting dalam hidup.
BACA JUGA:Beramal Sholeh yang Berlebihan Ternyata Bahaya! Berikut Penjelasan Gus Baha
"Pahala kamu pasti lebih besar itu, senangnya jadi orang miskin, cuma ya jangan keterusan miskinnya sampai sekarang," ujar Gus Baha sambil tertawa.
Gus Baha menekankan bahwa meskipun hidup dalam kemiskinan memiliki pahala tersendiri, seseorang tetap perlu berusaha untuk tidak terjebak dalam kondisi tersebut secara terus-menerus.
Yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi kehidupan dengan sabar, tawakal, dan penuh rasa syukur, baik dalam kondisi kaya maupun miskin.
Kunci utama adalah menjalani hidup dengan baik dan berusaha memberi manfaat bagi orang lain.
Itulah penjelasan Gus Baha tentang orang miskin lebih hebat dari orang kaya. Semoga bermanfaat.(*)