BENGKULUEKSPRESS.COM - Sampah yang longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul dan sempat menutupi akses jalan warga menuju ke kebun sudah ditangani oleh petugas DLH.
Dengan menggunakan alat berat, sampah sudah diangkut dan dibersihkan dari jalan, meski memakan waktu, namun sampah yang longsor tak lagi mengubah aktifitas pembuangan sampah.
Kadis LH Kota Bengkulu Riduan mengatakan sampah di TPA itu memang sudah menggunung alias overload sehingga bila terjadi hujan deras disertai angin kencang rentan longsor.
"Sampah yang longsor sudah kita evakuasi. Tapi selama kondisi sampah di TPA seperti itu, menggunung dan overload kemungkinan akan longsor lagi bila hujan deras dan angin kencang. Kita sudah mengusulkan perluasan lahan TPA tapi belum juga terealisasi," kata Riduan.
BACA JUGA:Disdukcapil Kota Bengkulu Lakukan Perekaman KTP Khusus Penyandang Disabilitas
BACA JUGA:Antusias Tinggi Bengkulu Disability Got Talent, Diikuti Peserta se-Provinsi Bengkulu
Selain usulan perluasan lahan, lanjut Riduan pihaknya juga sudah mengusulkan pembuatan beronjong atau pelapis tebing melalui Dinas PUPR agar sampah yang sudah menggunung di TPA itu tidak terbis. Namun anggarannya juga tidak muncul di APBD 2025.
"Kita sudah usulkan pelapis tebing sebesar Rp 500 juta, tapi ternyata anggarannya di APBD tidak muncul karena berdasarkan pembahasan DPRD dengan TAPD, anggaran belum mencukupi untuk itu dan dinilai belum begitu urgen. Kami harus berbuat apa," kata Riduan.
Namun, sambung Riduan pihaknya masih akan mencoba minta kepada tim banggar DPRD dan TAPD, bila masih memungkinkan untuk memasukkan anggaran pelapis tebing setelah APBD dievaluasi gubernur.
"Sekarang APBD kan sudah ketuk palu, dan sedang dievaluasi Gubernur. Nanti kita coba bila memungkinkan ada revisi agar anggaran anggaran itu bisa dimasukkan. Kalau tidak juga memungkinkan, kita coba di APBD perubahan," demikian Riduan.(**)