Mewaspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Bengkulu Saat Penghujan

Senin 02-12-2024,11:33 WIB
Editor : Rajman Azhar

Langkah-langkah kesiapsiagaan

Menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, BMKG Provinsi Bengkulu telah memberikan peringatan dini kepada masyarakat pada 10 kabupaten/kota.

Prakirawan BMKG, M. Akbar, menyebutkan bahwa curah hujan di wilayah Bengkulu cenderung meningkat dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Kami memanfaatkan sistem Climate Early Warning System (CEWS) untuk memberikan informasi terkait potensi banjir dan cuaca ekstrem," katanya.

Selain itu, BMKG juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyampaikan informasi secara berkala melalui situs web, grup WhatsApp, hingga media sosial.

Langkah ini bertujuan agar pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya mendapatkan informasi yang akurat dan dapat bertindak cepat saat diperlukan.

Di tingkat daerah, BPBD Rejang Lebong telah menyiagakan personel dan peralatan pendukung di seluruh wilayahnya.

Sebanyak 156 desa dan kelurahan di kabupaten ini memiliki relawan BPBD yang siap membantu masyarakat.

"Kami juga menyiapkan peralatan seperti alat berat berupa satu unit loader dan satu unit mini excavator, pelampung, mobil dapur umum, logistik, dan obat-obatan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Shalahudin.

Wilayah Kabupaten Rejang Lebong sendiri rawan bencana seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung serta letusan gunung berapi, serta rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan terutama di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Kabupaten Rejang Lebong sendiri tercatat sebagai satu-satunya wilayah di Provinsi Bengkulu yang memiliki gunung api berstatus aktif yakni Gunung Api Bukit Kaba.

Pentingnya Peran Masyarakat

Selain langkah-langkah pemerintah, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mitigasi bencana.

Gubernur Bengkulu 2021-2024, Rohidin Mersyah, mengatakan masyarakat perlu berkontribusi aktif dalam menjaga lingkungan.

"Bengkulu berada di cincin api Pasifik dan rawan berbagai jenis bencana. Perilaku sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan dapat membantu mencegah banjir," kata dia.

Rohidin juga mengingatkan bahwa mitigasi bencana harus menjadi prioritas semua pihak. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, risiko bencana dapat diminimalkan.

Kategori :