Komisi II Sidak Banjir

Selasa 16-04-2013,11:15 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE - Banyaknya keluhan warga masyarakat Kota Bengkulu mengenai banjir yang sering melanda, membuat sebagian anggota DPRD Kota turun melaksanakan Sidak (inspeksi mendadak) untuk mencari penyebab banjir. Dipimpin oleh Ketua Komisi II, Hj Leni Haryati John Latief SE MSi, Sidak ini diikuti oleh Nuharman SH, Sutardi SH, Hj Evi Permatasari SH dan Affandi Wisnu SSos.

\"Sidak ini kami laksanakan seiring tuntutan masyarakat mengenai banjir yang sering melanda mereka. Khususnya warga Kelurahan Surabaya ini, mereka datang sendiri menemui kami setelah surat mereka kepada Pemda Kota berkali-kali tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan,\" kata Hj Leni Haryati John Latief SE MSi dijumpai usai Sidak, kemarin.

Melalui Sidak yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) ini, sebab banjir beserta solusinya dapat segera ditemukan.  \"Dari pada selesai Sidak kami harus memanggil Dinas PU lagi, lebih baik sekalian kami ajak mereka kesini. Alhamdulillah, solusinya sudah kita dapatkan. Dan kami harapkan tahun ini persoalan banjir disini benar-benar teratasi,\" tandas Leni.

Solusi tersebut, lanjutnya, berupa normalisasi saluran air yang terletak di RT 5. Normalisasi ini kata Leni hanya sementara waktu. \"Sebab kalau untuk dibangun saluran irigasi atau drainase disini dananya hampir tidak ada kalau mengandalkan APBD 2013 yang sudah ketuk palu. Paling memungkinkan akan dibangun dengan dana APBD Perubahan nanti. Yang jelas kami minta persoalan banjir ini diatasi dengan serius agar dampak-dampak banjir yang sangat merugikan warga masyarakat tidak sampai terulang kembali,\" ujarnya.

Menjawab hal ini, Kepala Dinas PU Kota mengatakan, pihaknya baru bisa melakukan upaya penanggulan sementara berupa melakukan normalisasi dengan melibatkan warga sekitar melalui kerja bakti. \"Solusi ini sifatnya sementara. Kami akan menyiapkan anggarannya untuk seluruh warga yang ikut dalam kerja bakti ini,\" tandasnya.

Sementara untuk mempermanenkan saluran air sepanjang 60 meter di Kelurahan tersebut, pihaknya belum bisa mengakomodir tahun ini karena APBD 2013 sudah ketok palu. \"Namun kami sudah mendapatkan gambaran jelasnya dari Kepala Lurah mengenai kondisi saluran air ini. Karena kebutuhan anggarannya kalau dibangun permanen bisa mencapai miliaran rupiah. Sementara untuk normalisasi anggarannya sekitar Rp 400 juta sudah cukup,\" bebernya.

Sementara itu, Sustri, warga Jalan Halmahera nomor 14 RT 5 Kelurahan Surabaya menyatakan, persoalan banjir di kasawan mereka ini sudah terjadi hampir selama 10 tahun terakhir. \"Sejak jaman Pak Khalik Walikotanya belum ada penyelesaiannya juga. Semoga kali ini ada jalan keluarnya,\" imbuhnya. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait