BENGKULUEKSPRESS.COM – Kasus penipuan dengan modus membantu meloloskan tes menjadi anggota polisi kembali terjadi. Kali ini, seorang karyawan swasta berinisial FA (35), warga Jalan DP Negara, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp100 juta.
Kejadian bermula saat anak FA ingin mengikuti seleksi masuk kepolisian. Dalam upaya tersebut, FA berbicara dengan seorang teman sekantornya, MH, yang kemudian menawarkan bantuan untuk meloloskan anaknya. MH memperkenalkan FA kepada seorang rekan bernama NA, yang diklaim bisa membantu anak FA lolos dalam tes.
Setelah bertemu, anak FA menjalani tes akademik, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Untuk "memperbaiki" nilai anaknya, NA meminta Rp100 juta. FA kemudian mentransfer uang tersebut dengan harapan anaknya akan lolos seleksi.
Namun, saat pengumuman hasil seleksi diumumkan, anak FA tetap tidak lulus. FA langsung menghubungi NA untuk meminta pengembalian uang, tetapi hingga kini uang tersebut belum dikembalikan.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Turunkan 3.933 Personel untuk Amankan Tahapan Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:Perkuat Jaringan Internet, Polda Bengkulu Jalin Kerja Sama Dengan Telkomsel
Merasa tertipu, FA melaporkan kejadian ini ke Polresta Bengkulu. Kasi Humas Polresta Bengkulu, IPTU Endang Sudrajat, membenarkan adanya laporan tersebut.
"Ya benar, telah masuk laporan dugaan penipuan dengan modus membantu lolos tes polisi. Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan," ujar IPTU Endang Sudrajat.
IPTU Endang juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada tawaran serupa. "Kami mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dengan modus yang menawarkan bantuan meloloskan tes kepolisian. Itu hanyalah modus penipuan," tegasnya.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar berhati-hati terhadap janji-janji yang tidak masuk akal, terutama dalam proses seleksi resmi seperti menjadi anggota polisi. Semua tahapan seleksi dilakukan secara transparan tanpa memerlukan bantuan pihak lain. (ang)