Ia menjelaskan, dengan adanya hujan yang di bawah rata-rata tersebut menjadikan Provinsi Bengkulu untuk dari bulan Juli hingga Oktober dilanda kekeringan atau kemarau dengan intensitas hujan yang sangat sedikit. Dan musim huja baru akan tiba sekitar minggu ke-3 dan 4 bulan Oktober. \"Pada pertengahan dekade II atau akhir bulan Oktober 2012 wilayah Bengkulu diprediksi akan memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan,\" jelasnya.
Hal tersebut dikarenakan pada pertengahan dekade II bulan Oktober 2012 posisi matahari sudah berada di bumi belahan selatan, sehingga pemanasan bumi bagian selatan lebih intensif dan tekanan udara di belahan bumi selatan lebih rendah dibanding di belahan bumi utara. Dengan demikian, maka udara mengalir menuju ke selatan katulistiwa, sehingga terjadi pembentukan awan lebih intensif dan berpeluang besar terjadinya hujan, meskipun curah hujannya diprediksi masih di bawah normal, dan baru akan normal sekitar 1-2 minggu kemudian.
Kendati demikian, Kabupaten Bengkulu Utara dan Lebong diperkirakan akan terjadi hujan dalam minggu ini, namun intensitasnya masih ringan dan belum bisa dikategorikan telah memasuki musim penghujan. Untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan, ia pun mengimbau agar masyarakat Provinsi Bengkulu berhat-hati dengan api. Menurutnya, api yang berasal dari puntung rokok pun akan cepat membesar karena angin pada musin kemarau ini cenderung lebih kencang dibandingkan musim penghujan.
\"Di daerah lain seperti Jambi dan beberapa daerah lainnya telah terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan ribuan hektar area perkebunan dan persawahan. Untuk itu kami menghimbau masyarakat Bengkulu untuk berhati agar kebakaran di daerah lain tidak terjadi di Bengkulu,\" pintanya.(400)