Tantangan Pilkada Bermartabat di Era Digital: Mencegah Hoaks dengan Literasi

Rabu 09-10-2024,09:31 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bengkulu mengadakan acara bertajuk Talkshow dan Deklarasi: Pilkada Bermartabat di Era Digital - Menjaga Kondusifitas Daerah dengan Literasi Digital, Selasa (8/10/2024) di sebuah hotel di Kota Bengkulu.

Acara ini menghadirkan berbagai narasumber berpengalaman yang membahas tantangan dan peluang menghadapi Pilkada di era digital.

Asisten I Pemerintahn dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Bengkulu, Khairil Anwar, membuka acara dengan menekankan pentingnya menjaga kondusifitas daerah menjelang Pilkada serentak 2024.

Ia menyatakan bahwa Pilkada yang kondusif akan menghasilkan pemimpin yang siap memajukan daerah.

Khairil juga menyoroti pentingnya literasi digital untuk mencegah penyebaran berita hoaks dan disinformasi, terutama melalui platform digital yang kini menjadi sarana utama komunikasi.


Tips menemukan hoaks dari MAFINDO Bengkulu-istimewa/mafindo-

BACA JUGA:DISUKA Usung Proyek Kereta Gantung, dari Barukoto ke Bencoolen Mall

BACA JUGA:KPU Kota Bengkulu Jadwalkan 3 Kali Debat Kandidat Pilkada

Khairil memaparkan empat aspek penting dalam literasi digital. Pertama, digital skill, yaitu kemampuan mengenali dan menggunakan perangkat lunak secara bijak. Kedua, digital culture, yang menekankan pentingnya membangun budaya digital yang positif dan sehat. Ketiga, digital attitude, di mana pengguna internet harus bertanggung jawab dalam berinteraksi di dunia maya.

"Terakhir, digital safety, yang menyoroti pentingnya menjaga data pribadi agar tidak menjadi korban penipuan online, mengingat maraknya kejahatan digital yang terjadi karena kelalaian dalam menjaga privasi," ujar Khairil.

Jaduliwan SE MM, Kaban Kesbangpol Provinsi Bengkulu, turut menyampaikan pandangannya mengenai bahaya disinformasi dan fitnah yang sering muncul menjelang Pilkada.

Ia mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap berita yang tidak terverifikasi, terutama yang berkaitan dengan calon kepala daerah.

"Fitnah dan disinformasi dapat merusak tatanan sosial dan mengganggu stabilitas daerah, khususnya di masa Pilkada. Kita harus lebih berhati-hati dan cerdas dalam menerima informasi," ujar mantan Kadis Kominfo Provinsi Bengkulu ini.

BACA JUGA:Bawaslu Kota Bengkulu Ajak Media dan Mahasiswa Tingkatkan Pengawasan Partisipatif untuk Pilkada 2024

BACA JUGA:Masa Kampanye, Propam Polda Bengkulu Ingatkan Personel Bijak Gunakan Medsos dan Netral di Pilkada

Kategori :