BACA JUGA:Ini 8 Tanda Orang yang Diam-diam Tidak Menyukai Kita
6. Kritik yang Terlalu Terbuka dan Cepat Menghakimi
Gen Z sering menggunakan media sosial untuk menyuarakan pandangan mereka, dan ini bisa terlihat sangat kritis atau bahkan agresif.
Generasi ini tumbuh di tengah era “cancel culture,” di mana mereka dengan cepat menentang apa pun yang dianggap salah.
Sikap kritis ini sering dianggap sebagai kurangnya kesabaran atau toleransi, yang membuat orang-orang dari generasi lain merasa terpojok atau tidak dipahami.
7. Keterikatan dengan Teknologi dan Dunia Digital
Gen Z sangat terhubung dengan teknologi mulai dari media sosial, game online, hingga berkomunikasi melalui platform digital.
BACA JUGA:Ini Manfaat Pijat Refleksi yang Tidak Boleh Dianggap Sepele
BACA JUGA:Ampas Teh Bisa Redakan Kantong Mata Panda!
Ketergantungan ini membuat mereka kadang dianggap kurang mampu bersosialisasi di dunia nyata atau kurang menghargai interaksi tatap muka.
Bagi generasi yang lebih tua, hal ini menimbulkan kesan bahwa Gen Z kurang “manusiawi” atau terlalu bergantung pada layar.
8. Terlalu Sensitif dan Bawa Perasaan
Banyak yang melihat Gen Z sebagai generasi yang terlalu sensitif terhadap isu-isu tertentu, terutama yang berhubungan dengan identitas dan nilai-nilai sosial.
Mereka sering kali bereaksi keras terhadap kata-kata atau tindakan yang menurut mereka tidak sesuai dengan prinsip-prinsip inklusi dan keberagaman.
Bagi generasi yang lebih konservatif, sensitivitas ini dianggap sebagai kelemahan atau terlalu mudah tersinggung.
BACA JUGA:Auto Bikin Glowing! Ini Dia Manfaat Air Beras untuk Wajah