Petrolatum (juga dikenal sebagai petroleum jelly) dan lanolin adalah bahan pelembap berat yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat.
Kedua bahan ini mungkin cocok untuk kulit kering, tetapi pada kulit berminyak, bisa memperburuk kondisi dengan menambah kelembapan yang berlebihan dan menghambat keluarnya sebum.
3. Alcohol Denat (Alkohol Denaturasi)
Alcohol Denat biasanya digunakan untuk memberikan efek cepat kering pada produk skincare.
BACA JUGA:Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Sampah Rumah Tangga
BACA JUGA:Tertarik Threading Alis? Ketahui Fakta Perawatan Kecantikan Ini
Meskipun dapat membantu mengontrol minyak sementara, penggunaan alkohol jangka panjang bisa membuat kulit dehidrasi dan merangsang produksi minyak lebih banyak sebagai respons. Ini bisa memperburuk kondisi kulit berminyak.
4. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
SLS adalah bahan pembersih yang sering ditemukan dalam sabun dan pembersih wajah.
Bahan ini terlalu keras untuk kulit berminyak, karena dapat menghilangkan minyak alami kulit secara berlebihan. Hal ini dapat memicu kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak sebagai kompensasi.
5. Fragrance (Pewangi Buatan)
Pewangi buatan dalam skincare sering kali menjadi penyebab iritasi kulit, terutama bagi kulit sensitif atau berminyak.
BACA JUGA:Benarkah Sirsak Efektif untuk Obat Kanker? Ini Faktanya
BACA JUGA:Manfaat Artemisia Annua untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Iritasi ini bisa memicu peradangan dan merangsang produksi sebum lebih banyak. Selain itu, pewangi buatan juga tidak memberikan manfaat apapun bagi kulit.
6. Coconut Oil (Minyak Kelapa)