Dosen Salah Satu PTS di Bengkulu Jadi Korban Penggelapan, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Selasa 13-08-2024,11:59 WIB
Reporter : Anggi Pranata
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kasus dugaan penggelapan mobil rental kembali terjadi. Kali ini menimpa Elviza Diana (51), warga Jl Al Kautsar, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Selasa (13/08/2024). 

Sebelumnya Elviza yang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) diketahui adalah seorang dosen di salah satu kampus swasta yang ada di Bengkulu menjadi korban kasus penggelapan satu unit mobil Daihatsu Xenia dengan Nopol B 1600 UIW. 

Kejadian penggelapan ini berawal pada tanggal 8 Juni 2024 ketika terlapor BI dan ET yang merupakan warga Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu merental mobil milik korban selama 4 hari dengan biaya Rp 250 ribu per hari. 

Kemudian pada tanggal 12 Juni 2024 terlapor  menghubungi korban untuk memperpanjang sewa rental mobil selama satu bulan, terhitung dari 12 Juni hingga 12 Juli 2024.

BACA JUGA:Saling Ejek, Seorang Pelajar di Kota Bengkulu Menjadi Korban Pengeroyokan

BACA JUGA:Wakajati dan 5 Pejabat di Jajaran Kejati Bengkulu Berganti

Namun hingga laporan ini dibuat, terlapor belum juga mengembalikan mobil kepada pihak korban dan nomor Hp dari terlapor tidak bisa dihubungi. 

Akibat penggelapan satu unit mobil tersebut korban mengalami kerugian hingga Rp 120 juta dan sudah melaporkannya ke Polda Bengkulu untuk kemudian ditindak lanjuti. 

Akan tetapi, menurut keterangan anak korban Muhammad Fakhri Hafizd (23) saat ditemui di kediamannya mengatakan, kasus penggelapan mobil yang melibatkan orang tua sebagai korban saat ini sudah masuk tahap perdamaian. 

"Saat ini sudah mau damai karena orangnya sudah ketemu tinggal mencabut laporan ke pihak kepolisian," ujar Fakhri. 

BACA JUGA:Kartu ATM BRI Digandakan, Pensiunan Pengadilan Tinggi Bengkulu Kehilangan Uang Jutaan Rupiah

BACA JUGA:Oknum Penipu Atas Namakan FIFGROUP Cabang Bengkulu Divonis 2 Tahun 6 Bulan Penjara

Lebih lanjut Fakhri menjelaskan untuk alasan secara spesifik mengapa orang tuanya mau berdamai tidak bisa dijelaskan secara publik karena itu adalah privasi keluarganya. 

"Alasan mau berdamai tidak bisa saya jelaskan karena itu urusan keluarga," tutup Fakhri.(Cw1)

Kategori :