BENGKULUEKSPRESS.COM- Allah mengajarkan umat-Nya untuk berprasangka baik atau khusnudzon kepada sesama.
Tujuan dari khusnudzon adalah untuk menghindari konflik dan kebiasaan menggunjing orang lain hanya karena melihat kekurangannya tanpa mengetahui sisi baiknya.
Sikap khusnudzon juga melindungi seseorang dari aib diri sendiri dan orang lain, karena fokus pada kebaikan orang, bukan keburukannya.
BACA JUGA:Nikah Muda Atau Tunda Terlebih Dahulu? Buya Yahya Tekannya Pentingnya Ini
BACA JUGA:Saat Seperti Ini, Nikah Bagi Seseorang Hukumnya Menjadi Wajib, Berikut Penjelasan Buya Yahya
Orang yang memiliki sikap khusnudzon akan memperlakukan diri sendiri dan orang lain dengan baik, karena menyadari bahwa Allah membenci perbuatan dzalim.
Perlu menerapkan sikap saling berprasangka baik (khusnudzon) dalam kehidupan rumah tangga agar tercipta kehidupan yang sakinah, mawadah, dan warahmah.
Dalam suatu ceramah, Buya Yahya pernah menjelaskan tentang pentingnya membiasakan hidup dengan prinsip bahwa ia menikah bukan dengan malaikat.
Hal tersebut disampaikan Buya Yahya dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Al-Bahjah TV.
Manusia adalah makhluk Allah yang tidak luput dari kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, karena manusia bukanlah malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan.
Sikap yang tepat ketika mengetahui kesalahan orang lain adalah mengingatkan dengan baik dan memberikan nasihat atau contoh yang benar mengenai kesalahan yang dilakukan.
BACA JUGA:Adakah Ukuran Kesanggupan Seseorang untuk Menikah, Berikut Penjelasan Buya Yahya
BACA JUGA:Bila Jodoh Tak Kunjung Datang, Buya Yahya: Jangan Asal Percaya Sihir
"Menikah tidak dengan malaikat kalau dengan manusia tentu ada kekurangannya maka biasakan dalam hidup ini adalah melihat kebaikan pasangan," kata Buya Yahya.
Kehidupan pernikahan terdiri dari dua individu dengan latar belakang yang berbeda, yang disatukan dalam ikatan pernikahan untuk menjalani hidup bersama.