BENGKULUEKSPRESS.COM - Peristiwa pembunuhan kembali terjadi di Kota Bengkulu tepatnya di kawasan Pantai Panjang, pada Minggu 21 Juli 2024.
Diketahui korban yang bernama Sarkawi (36) warga Desa Talang Padang, Kecamatan Pasemah, Kabupaten Empat Lawang tewas usai dikeroyok belasan orang.
Dari laporan rekan korban ke pihak kepolisian, peristiwa ini berawal ketika korban dan 2 temannya sedang mencari istrinya yang kabur dari rumah di kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu.
Sebelum peristiwa ini terjadi korban dan 2 temannya pergi ke warung tuak yang tidak jauh dari TKP untuk mencari istri korban. Karena tidak berhasil menemukan istrinya korban kemudian memutuskan untuk pulang.
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Paparkan Capaian Kinerja Selama Tahun 2024, Selamatkan Uang Negara Lebih Rp 4 Miliar
Tak lama kemudian ketika korban dan 2 orang temannya sedang berada di TKP mereka dihadang oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 15 orang yang menggunakan sepeda motor.
Setelah itu, salah satu dari pelaku menyerempet motor korban hingga terjatuh. Melihat korban dan 2 orang temannya sudah terjatuh sekelompok orang tersebut langsung melakukan pengeroyokan.
Akibat dari peristiwa ini korban mengalami luka tusukan yang diduga dari senjata tajam yang dibawa oleh para pelaku.
Salah satu teman korban berhasil kabur dan meminta tolong kepada orang yang berada di sekitar TKP.
Sri, tetangga korban kontrakan korban di Panorama Kota Bengkulu mengatakan, tidak mengetahui kronologis kejadian tersebut akan tetapi saat korban sudah dibawa ke kampung halamannya.
BACA JUGA:Ciri-ciri Orang yang Khodamnya Sudah Menyatu Dalam Diri
"Kami cuma dapat kabar bahwa korban masuk rumah sakit karena di keroyok di Pantai Panjang dan korban sudah meninggal," ungkap Sri.
Kapolsek Ratu Agung IPTU Akhyar Anugerah melalui Kanit Reskrim IPDA Mukni Helpiansyah membenarkan adanya peristiwa pembunuhan yang terjadi di Pantai Panjang, tapi pihak kepolisian belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena kasusnya masih dalam proses penyelidikan.
"Memang benar dan laporannya sudah kami terima, untuk selanjutnya akan dilakukan penyelidikan," jelas IPDA Mukni.(**)