BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengupayakan mampu menurunkan angka kemiskinan sampai pada rata-rata atau bisa di bawah angka kemiskinan nasional.
"Kalau hanya untuk data semata, Bengkulu dalam setahun ke depan dapat menurunkan 4 persen (dan berada pada rata-rata kemiskinan nasional)," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Kamis (04/06/2024).
Pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu cukup hanya mengintervensi 70.000 warga miskin dengan program bantuan, maka dapat menurunkan angka kemiskinan dari 13,56 persen menjadi 9,56 persen.
"Apalagi dikerjakan 10 kabupaten kota dan 1 provinsi, cukup sediakan kartu (seperti Kartu Indonesia Sejahtera) setelah itu disensus maka Bengkulu dipastikan mampu turun 4 persen, tapi penanganannya kan tidak seperti itu (yang terbaiknya)," kata Rohidin Mersyah.
BACA JUGA:DPRD Mukomuko Percepat Penyelesaian Pansus Raperda Pertanggungjawaban dan RPJPD 2024-2045
Menurut Rohidin perlu penanganan yang lebih optimal dan masyarakat benar-benar keluar dari "jurang" kemiskinan, bukan hanya sekedar penurunan angka kemiskinan secara data saja.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Bengkulu saat ini mengupayakan membuka akses daerah guna meningkatkan jumlah aktivitas dan kunjungan ke Provinsi Bengkulu.
"Bengkulu ini hanya 2 juta penduduk, jadi berbagai kegiatan ekonomi pasarnya ya hanya itu-itu saja, oleh karena itu berbagai kegiatan ekonomi tidak maksimal, misalnya ada yang buka restoran baru, pelanggannya ya hanya pelanggan restoran lain yang berpindah, itu karena penduduk sedikit," katanya.
Namun, ketika aktivitas padat di Bengkulu, tingkat orang keluar masuk Bumi Rafflesia itu juga tinggi maka aktivitas perekonomian dan berbagai unit usaha kegiatan ekonomi yang dapat membuka lapangan kerja juga akan bergerak maju.
BACA JUGA:Dinkes Mukomuko Serap 70% DAK Kesehatan untuk Tingkatkan Fasilitas Medis di 17 Puskesmas
"Oleh karena itu Bengkulu terus membangun, membangun pulau terluar Indonesia di Bengkulu Pulau Enggano dari utara ke selatan terhubung dengan jalan yang bagus, terhubung ke pelabuhan dan bandara yang memadai, sehingga meningkatkan kualitas daerah, (menarik investasi)," ucapnya.
Begitu juga tanah kelahiran ibu negara pertama Fatmawati Soekarno itu juga dikelilingi oleh gugusan Bukit Barisan yang terbentang melingkar "mengisolasi" Bengkulu dari provinsi tetangga, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi dan Lampung.
"Saat ini kami ngotot kawasan Sukaraja Bengkulu-Emoat Lawang (Sumatera Selatan) terbuka, kalau ini terhubung Empat Lawang hanya 1 jam ke Bengkulu (yang awalnya membutuhkan waktu 4 jam). Ini yang bisa mendinamisasi ekonomi dan pergerakan ekonomi. Jadi target penurunan angka kemiskinan dapat di capai dengan baik," ujarnya
Pemerintah Provinsi Bengkulu terus mendorong agar sisa dari ruas Tol Bengkulu-Lubuk Linggau (Sumatera Selatan) segera dapat diselesaikan. Saat ini bersama dengan Pemerintah Pusat, Bengkulu juga sedang menata kawasan wisata, sehingga menjadi destinasi wisata baru di pulau Sumatera. (Adv)