BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Kota Bengkulu melalui Asisten II Pemkot Bengkulu, Sehmi menyatakan akan meliburkan para pelajar setempat untuk menyaksikan "Tabut Tebuang".
Yakni prosesi puncak ritual tabut, yang digelar warga Kota Bengkulu mengenang mati syahidnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein dalam pertempuran di Padang Karbala.
Para pelajar akan diliburkan fakultatif agar siswa-siswi juga bisa memanfaatkan moment ini untuk menyaksikan dan mendapat edukasi terkait kebudayaan asli Bengkulu yang digelar setahu sekali ini.
Hari libur fakultatif adalah hari-hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat atau instansi tertentu dan biasanya merupakan hari-hari besar keagamaan yang tidak ditetapkan sebagai hari libur nasional atau hari-hari penting lainnya.
BACA JUGA:BMA Bengkulu Tingkatkan Kompetensi Masyarakat Adat Terhadap Budaya Lokal Melalui Pelatihan
"Ya ini seperti tahun-tahun sebelumnya diberlakukan libur sekolah fakultatif. Jadi bukan artian libur tidak belajar, namun anak-anak diminta mengambil pembelajaran dari budaya tabut ini sendiri. Dari nilai sosial, budaya dan lain-lain yang bisa mengedukasi," jelas Sehmi.
Ia juga mengatakan, sejumlah pelajar juga terlibat dalam prosesi tabut seperti memainkan musik dol untuk mengiringi arak-arakan tabut. Prosesi tabut kata dia sudah menjadi bagian dari pelestarian budaya daerah.
Prosesi tersebut telah dikemas menjadi kegiatan seni budaya serta pesta rakyat oleh pemerintah daerah setempat dalam event Festival Tabut. (*)