Niat dan Cara Puasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram, Ustaz Abdul Somad Jelaskan Maknanya

Rabu 10-07-2024,05:00 WIB
Reporter : Ari Apriko
Editor : Ari Apriko

"Suku Yahudi tersebut tidak makan dan minum pada tanggal 10 Muharram, Nabi bertanya, 'Ma hadza?' mereka menjawab 'Ha dza yaumun sholihun' Ini adalah hari yang baik, Allah menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Fir'aun laknatullah. Mereka bersyukur kepada Allah dengan berpuasa di tanggal 10 karena Allah telah menyelamatkan Nabi Musa," jelas Ustaz Abdul Somad.

Nabi Muhammad SAW merasa lebih berhak atas Nabi Musa AS, sehingga beliau memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan puasa tersebut.

Oleh karena itu, mengenai puasa Asyura, tidak ada perbedaan pendapat di antara para ulama. Puasa ini diriwayatkan berdasarkan hadits shahih sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

"Karena itu bagi yang berbadan sehat khususnya perempuan yang banyak punya utang puasa, dengan berpuasa Asyura 9, 10, dan 11 Muharram maka sudah bisa mengganti tiga hari puasa yang ditinggalkan," ujar Ustaz Abdul Somad.

Dalam mengqadha puasa wajib di bulan Muharram yang tertinggal, misalnya karena haid, menyusui, hamil, atau nifas, cukup dengan niat qadha maka akan mendapatkan pahala puasa sunnah Asyura.

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Khodam dalam Islam, Apakah Haram? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

BACA JUGA:Viral Cek Khodam di Medsos, Ustaz Abdul Somad dan Buya Yahya Jelaskan Hukum Khodam dalam Islam

Terlebih jika dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis, maka akan mendapatkan tiga pahala sekaligus.

Adanya keringanan syariat ini memudahkan dan lebih efektif bagi kaum wanita dalam mengganti utang puasa yang terlewat. Meskipun ini adalah fiqih untuk wanita, kaum pria juga perlu mengetahuinya.

Selain puasa Asyura, seperti pada bulan-bulan lainnya, umat Islam juga dapat mengerjakan puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin Kamis, dan puasa Daud.

"Dengan melaksanakan puasa badan sehat, terlebih di dalam makanan yang kita makan ada racun dan bakteri di dalamnya, ada kandungan pestisida, formalin, maka muncullah kanker darah, kanker tulang, tak ada obatnya, ternyata penyakit-penyakit ini dapat hilang dengan menerapkan terapi fasting," papar Ustaz Abdul Somad.

Terapi Fasting dikenal di dunia Barat yang berarti menahan makan. Sama seperti puasa, namun dalam terapi ini masih diperbolehkan makan buah dan sayur serta minum air putih.

Terapi Fasting ini diterapkan sebanyak delapan hari dalam sebulan.

"Jauh sebelum lahirnya ilmuwan yang menciptakan metode ini, Nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan puasa delapan hari dalam sebulan, yakni Senin Kamis, dua hari dalam sepekan totalnya delapan hari satu bulan," jelas Ustaz Abdul Somad.

BACA JUGA:Ingin Masuk Surga Bersama Rasulullah SAW, Ustaz Abdul Somad Bagikan Beberapa Amalannya

BACA JUGA:Apakah Rezeki Hanya Berbentuk Harta Benda Saja, Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Kategori :