Bolehkah Menahan Kentut Saat Sholat, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Minggu 23-06-2024,08:00 WIB
Reporter : Ari Apriko
Editor : Ari Apriko

BENGKULUEKSPRESS.COM- Diketahui bahwa hal yang dapat membatalkan wudhu adalah keluarnya sesuatu dari qubul dan dubur, termasuk kentut atau buang angin.

Saat melaksanakan sholat, terkadang muncul keinginan untuk kentut. Jika kentut dikeluarkan saat sholat, maka otomatis akan membatalkan salat dan wudhu. Oleh karena itu, beberapa orang memilih menahan kentut sampai selesai sholat.

Terkait dengan hukum menahan kentut saat sholat sendiri, pernah dijelaskan oleh Buya Yahya dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Buya Yahya.

BACA JUGA:Bolehkah Daging Kurban Diberikan Kepada Non Muslim, Ini Kata Ustaz Adi Hidayat dan Buya Yahya

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Makan Daging Kurban Sendiri, Berikut Penjelasan UAS dan Buya Yahya

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan hukum menahan buang air atau angin (kentut). Menurut Buya Yahya, jika kita menahan keluarnya sesuatu sebelum sholat, hukumnya adalah makruh.

Sebaiknya segera buang angin atau air terlebih dahulu sebelum sholat, lalu mengambil wudhu lagi. Jangan menunda melakukannya karena merasa sayang untuk membatalkan wudhu.

Ini berlaku jika waktu sholat masih cukup, karena menahan buang angin hukumnya makruh. Rasulullah melarang menahan sesuatu yang ingin keluar, baik dari kemaluan depan maupun belakang, termasuk kentut.

Namun, apabila kita sudah takbiratul ihram (memulai sholat) dan kemudian merasa ingin kentut, ada beberapa langkah yang dapat diambil.

Jika rasa ingin kentut terasa berat tetapi masih bisa ditahan sampai sholat selesai, segeralah menyelesaikan sholat fardhu sendiri.

Jika sedang berjamaah, segeralah selesaikan sholat tanpa menunggu imam (mufaraqah).

Jika masih dalam posisi berdiri, segera ruku', sujud, dan selesaikan sholat hingga salam, kemudian bergegaslah ke kamar mandi.

Namun, jika sudah tidak mampu menahan kentut, batalkan sholatnya dan segera pergi ke kamar mandi.

Apabila dalam sholat fardhu, hukumnya haram untuk membatalkannya kecuali dalam keadaan mendesak seperti ingin kentut.

Jika sedang sholat sendiri (tidak berjamaah), segeralah menyelesaikannya. Jika dalam sholat berjamaah, selesaikan sendiri dengan memisahkan diri dari imam (mufaraqah) dan ganti niat menjadi sholat sendiri.

Kategori :