Buaya Ditemukan Membusuk

Minggu 07-04-2013,12:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE -  Warga Beringin Raya Kota Bengkulu dihebohkan dengan penemuan seekor buaya mati di aliran Sungai Hitam, kemarin (6/6). Buaya itu sudah membusuk dan digerogoti belatung tersebut.  Walau pun telah menebarkan bau busuk, buaya itu menjadi tontonan dadakan warga. Tak sedikit yang mengambil gigi buaya untuk disimpan.

\"Tadi saya lagi memperbaiki perahu, tanpa sengaja saya melihat bangkai buaya di tengah sungai,\" terang Lukman, warga setempat yang pertama kali menemukan buaya tersebut.

Ia melihat buaya tersebut sekitar pukul 07.00 WIB di tengah sungai. Setelah memastikan buaya itu telah mati, dirinya menarik bangkai buaya itu ke tepi sungai. Warnanya sudah berubah menjadi putih. Bahkan sebagian kepalanya sudah habis.

Diperkirakan buaya tersebut adalah buaya muara dengan panjang sekitar 3 meter. \"Kami memperkirakan buaya ini sudah mati seminggu yang lalu,\" tambah Lukman.

Untuk penyebab kematiannya juga belum bisa dipastikan. Namun menurut cerita Lukman beberapa waktu lalu ada seorang warga yang melihat ada buaya yang bertarung di sungai. Kemungkinan matinya buaya tersebut dikarenakan bertarung dengan buaya lainnya. Selain itu selama ini beredar kepercayaan masyarakat sekitar aliran Sungai Hitam dijaga oleh seekor buaya.

Kemungkinan buaya yang mati tersebut datang untuk menguasai daerah buaya penunggu tersebut sehingga terjadilah pertarungan.

\"Di sini memang ada penunggunya. Mungkin dia ingin menguasai sungai ini sehingga penunggunya marah,\" terang Lukman.

Habitat Sementara itu Kepala Seksi Tata Usaha BKSDA Bengkulu, Supartono menerangkan, sungai tersebut merupakan habitat buaya jenis muara yang sudah ada sejak dulu. \"Asalkan masyarakat tidak mengganggu habitatnya, keberadaan buaya itu tidak perlu dikhawatirkan,\" katanya saat dihubungi via telepon, kemarin.

Ditambahkan Supartono, pihaknya telah melakukan penelitian ke sungai tersebut. Di sana mereka menemukan adanya telur buaya atau telur hewan sejenisnya. \"Ini memastikan bahwa memang kawasan itu adalah habitatnya. Sejauh ini, kami belum mendapatkan adanya laporan korban jiwa akibat keberadaan buaya itu di sungai tersebut,\" lanjutnya.

Pernyataan BKSDA tersebut dibernarkan oleh Ketua RT 1 RW 12 Kelurahan Rawa Makmur, Yanto. Dibeberkan Yanto, warganya sering melihat buaya di Sungai Bengkulu sesekali muncul untuk mencari kehangatan dengan cara berjemur dipinggiran sungai. Tapi ia menyatakan, keberadaan reptil pemangsa daging tersebut tidak membuat warganya resah. \"Buaya itu setiap kali kita dekati malah lari,\" tandasnya.

Ia memperkirakan, ada sekitar 3 ekor buaya yang pernah dilihat warga di sungai tersebut. \"Yang pertama buaya kembang berwarna putih, terus buaya yang ekornya buntung dan yang satu lagi warna hijau tua sepanjang 3 meter,\" pungkasnya. (009/251)

Tags :
Kategori :

Terkait