\"Kekompakan harus dijalin agar HPN bisa digelar di Bengkulu yang memang sangat layak menjadi tuan rumah,\" kata Bambang Soeroso, saat berkunjung ke Sekretariat PWI Cabang Bengkulu.
Kedatangan Bambang disambut oleh Ketua PWI Cabang Bengkulu Soekatno, dan pengurus PWI lainnya. Bambang mengatakan HPN merupakan event nasional bahkan menjadi event internasional. DPD RI wakil Bengkulu membulatkan tekad untuk ikut memperjuangkan HPN 2014 agar diselengarakan di Bengkulu. \"Bengkulu siap luar-dalam, atas-bawah, dan kiri-kanan sebagai tuan rumah HPN 2014,\" ujarnya.
Dia mengatakan akan menyempatkan untuk bertemu dengan pengurus PWI Pusat agar memberikan kesempatan bagi Bengkulu sebagai tuan rumah HPN. \"HPN harus dilaksanakan di Bengkulu,\" katanya.
Sementara itu, Ketua PWI Cabang Bengkulu Sukatno SPd mengatakan HPN merupakan momen strategis untuk membangun daerah. Melalui HPN, PWI memberikan peran dalam membangun daerah, tidak hanya sekedar memberikan kritikan.
Pada pelaksanaan HPN di Nusa Tenggara Timur (NTT) dihadiri 24 Menteri, masing-masing membawa program. \"Pada HPN di NTT, Pemerintah pusat mengucurkan Rp 11 triliun, dari yang kita kira Rp 7 triliun. Padahal APBB setempat hanya Rp 1,1 triliun,\" kata Sukatno.
Dia berharap Bengkulu bisa menjadi tuan rumah HPN 2014, dengan harapan akan memberoleh kucuran dana untuk pembangunanBengkulu. \"Strateginya sampai 24 menteri bisa datang, setiap SKPD untuk berupaya mendatangkan menterinya masing-masing,\" paparnya.
Apabila HPN dilaksanakan di Bengkulu, targetnya pemerintah mengucurkan APBN Rp 5 trilun saja, dampaknya sudah sangat luar biasa untuk pembangunan di Bengkulu, dengan kondisi APBD hanya Rp 1,7 trilun. Namun, saat ini semua pihak harus ikut kompak mendorong agar terealisasinya pelaksanaan HPN di provinsi ini. \"Akhir-akhir ini tidak hanya Bengkulu yang menginginkan, tapi ada daerah lain, seperti Babel dan NTB,\" ujarnya.
Sukatno berharap, DPD dapat ikut menggolkan Bengkulu menjadi tuan rumah HPN. Dukungan tersebut, akan menjadi pengaruh besar ditetapkannya Bengkulu, karena banyak daerah lain yang juga menginginkannya. \"Kalau semua ramai-ramai meminta, kita harapkan Bengkulu ditetapkan.
Kalau mau menunggu giliran, berarti masih menunggu sekitar 30 tahun lagi, baru dapat giliran. Maka, tahun 2014 adalah momen strategis untuk menyelenggarakan HPN di Bengkulu,\" demikian Sukatno. (100)