Amalan Menyambut Bulan Ramadhan, Buya Yahya Ingatkan Prihal Ini

Jumat 08-03-2024,06:00 WIB
Reporter : Ari Apriko
Editor : Ari Apriko

BACA JUGA:Perlu Diketahui, Duduk di Tempat Ini, Bisa Membuat Rezeki Seret, Simak Penjelasan Buya Yahya Berikut

Meskipun demikian, Buya Yahya juga memahami bahwa bagi orang yang bekerja di pasar, keberadaan di sana adalah hal yang wajar.

Namun, ia menyarankan agar meskipun berada di pasar, orang-orang tersebut tetap menjadikan tempat kerja mereka sebagai tempat untuk beribadah dan berzikir, sehingga pasar dapat menjadi seperti mesjid bagi mereka.

"Jadikan pasarmu kayak mesjid, jangan lupa sambil berdagang baca istighfar, sholawat, menyebut nama Allah, membaca Al Qur'an," pesan Buya Yahya.

Memperbanyak amal shaleh meskipun sedang beraktivitas sehari-hari adalah bagian dari konsep menghidupkan bulan Ramadhan.

Persiapan dzhohir yang dimaksud perlu terus diperkuat sebagai tanda bahwa umat Islam sangat rindu dengan kehadiran bulan Ramadhan.

Dengan terus memperbanyak amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim dapat merasakan keberkahan dan kedekatan dengan Allah SWT, bahkan di luar bulan Ramadhan.

Hal ini mencerminkan kesungguhan dalam meraih pahala dan memperkokoh ikatan spiritual dengan Allah SWT, yang merupakan bagian penting dari persiapan menuju bulan suci Ramadhan.

"Akan tetap ada yang lebih perlu kita persiapkan, yaitu persiapan batin atau hati. Setiap muslim menginginkan amal diterima dan diampuni dosa di bulan Ramadhan, namun ada tidak mendapatkan ampunan, amal pun ditolak, yaitu orang yang memasuki Ramadhan belum siap hatinya," terang Buya Yahya.

BACA JUGA:Tips Rumah Tangga Bahagia, Buya Yahya: Pasutri Harus Memiliki Sifat Ini

BACA JUGA:3 Perbuatan ini Bisa Menghalangi Rezeki, Hidup Menjadi Susah, Buya Yahya: Salah Satunya Pelit

Persiapan hati mencakup membangun kasih sayang dengan sesama, menghapuskan rasa benci, dan ini bisa dilakukan secara bertahap.

Bagi mereka yang telah lama tidak bersalaman atau berbicara, Buya Yahya menegaskan pentingnya perdamaian dan menyatukan kembali hubungan, terutama menjelang Ramadhan.

Bulan suci Ramadhan adalah momen yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dan berdamai.

"Suami istri yang selama ini tidak akur, mumpung Ramadhan nanti hendaknya berdamai, membuat hari-hari sejuk, begitu pula dengan sanak, kerabat, dan saudara, bayangkan kita masih punya dendam atau rasa marah dengan orang lain akan terasa lebih haus dan lapar saat Ramadhan," jelas Buya Yahya.

Selain itu, Buya Yahya menekankan bahwa menyimpan dendam dapat mengakibatkan tindakan yang mengurangi nilai amal ibadah kita, seperti menggunjing tetangga saat berpuasa, yang dapat mengakibatkan terbuangnya seluruh amal ibadah kita.

Kategori :