BACA JUGA:Mengenal Asal Usul Danau Sentani yang Melegenda di Papua
Tapi tenang karena lelah selama perjalanan akan terbayar ketika sampai di Habema. Pemandangan yang begitu indah, megah dan sangat mempesona akan menyambut kita. Hamparan padang rumput di sekitar danau dan tanaman-tanaman endemik Papua seperti Rumah Semut atau anggrek hitam akan membuat kita bersyukur menjadi bagian dari alam indah Papua.
Bila beruntung, kamu akan menemukan berbagai jenis burung khas Papua, seperti Cendrawasih pun dapat kita temui atau paling tidak kita dapat menikmati kicauannya.
Sejauh mata memandang, lanskap pegunungan akan menjadi panorama utama Danau Habema. Oleh karena itu, setiap wisatawan yang berkunjung ke sana matanya tertuju pada sebuah danau luas yang berlatarkan gunung bersalju nan indah.
Sesaat kita akan terdiam dan menyadari bahwa inilah danau Habema. Sangat indah seperti di lukisan, apalagi danau tersebut berlatarkan Gunung Trikora (dahulu bernama Puncak Wilhelmina) yang menjulang tinggi dengan hamparan salju khatulistiwa di puncaknya. Panorama ini akan membuat kita seolah tidak sedang berada di Indonesia.
BACA JUGA:Segarnya Air Terjun Kanto Lampo, Air Terjun Berundak di Desa Beng Kabupaten Gianyar, Bali
Rasa kagum ini sangat wajar untuk dirasakan, mengingat keadaan alam di sekitar danau Habema yang sungguh berbeda dari kondisi alam Indonesia pada umumnya.
Suhu udara yang mencapai 0 derajat pada malam hari dan 10 derajat pada siang hari, hamparan padang rumput yang luas, jenis tumbuhan pegunungan yang sangat unik, lingkungan yang sepi penduduk, hingga salju yang terlihat jelas di puncak Trikora membuat Habema menjadi spesial dibandingkan wilayah pegunungan lain di nusantara.
Danau ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kamu yang suka petualangan. Jadi, jika kamu ingin sesuatu yang berbeda saat berkunjung ke Papua jangan lewatkan destinasi wisata yang satu ini.