Para imigran itu diketahui terdiri 50 orang laki-laki dewasa, 40 orang wanita dewasa dan 30 orang anak-anak. Saat ditemukan nelayan setempat, kondisi mereka kehausan dan kelaparan, bahkan ada yang jatuh sakit. Para imigran yang hendak mencari suaka politik di Australia itu sempat menolak dievakuasi. Mereka memilih tetap bertahan di kapal. Setelah dimediasi akhirnya, kemarin (29/3) mereka mau dievakuasi.
“Para imigran itu tidak mau dievakuasi. Alasannya takut diserahkan ke Kedubes Srilanka dan dikembalikan ke negaranya,”jelas Camat Air Rami, Cartu.
Sembari bernegosiasi, bantuan makanan dan air mineral pun dikirimkan ke kapal pengangkut imigran tersebut oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Mukomuko. Selain itu jajaran Polres Mukomuko, Kodim dan Lanal Bengkulu juga telah berada di lokasi.
“Untuk sementara bahan makanan sudah kita didistribusikan ke kapal tersebut. Saat ini kita masih berkomunikasi dengan warga Srilanka yang beberapa orang bisa berbahasa Inggris. Yang jelas warga Srilanka itu akan ditangani sementara oleh Pemda Mukomuko,” kata Kepala Dinsosnakertrans Mukomuko HM Badri Rusli SH.
Kemarin (29/3), sekitar pukul 10.30 WIB, 4 anak-anak berumur sekitar 3 hingga 6 tahun dibawa ke pinggir pantai lantaran sakit. Bocah itu mengalami sakit campak.
Pada tubuh bocah itu timbul bintik-bintik merah. Warga Srilanka itu langsung difasilitasi dan mendapatkan penangganan dari pihak Puskesmas dan sekitar pukul 13.00 WIB bocah dan anak-anak itu kembali dibawa ke atas kapal. “Saat ini kita masih menunggu pihak internasional dan imigrasi yang informasinya akan tiba pada Minggu sore,” tambahnya.
Dibangun Tenda
Kapolres Mukomuko AKBP Wisnu Widarto SIK didampingi Kabag Ops Kompol Laba Meliala SIK melalui Kapolsek Ipuh Iptu Priyo Suhartono mengatakan warga asal negara Srilanka itu untuk sementara tetap berada di pinggir Pantai Air Rami yang diperkirakan hingga Minggu (31/3) mendatang.”Para imigran ini hanya kita evakuasi,” singkat Kapolsek. (900)