LEBONG UTARA, BE - Pengelolaan Mess Pemkab Lebong yang berada di Bandung, Jawa Barat dinilai Tokoh Masyarakat Lebong Utara amburadul.
Selain itu, menurut Erwan Heriadi, pengelola juga cenderung melibatkan anak keponakan pengelola yang terdata sebagai tenaga kerja kontrak.
Berdasarkan kunjungan yang dilakukannya ke lokasi mess di Bandung tanggal 23-26 Febuari 2013 lalu, kondisi mess tersebut cukup memprihatinkan. Bangunan mess mengalami banyak kerusakan, baik plafon yang jebol, atap bocor maupun dinding banguan yang retak-retak.
Ditambah lagi fasilitas yang ada di dalam mess tersebut diduga banyak yang hilang. \"Sepengetahuan saya di tahun 2012 yang lalu ada dana sebesar Rp 70 juta untuk kegiatan rutin untuk rehab gedung mess dan pengadaan peralaan rumah tangga.
Namun dari temuan dan informasi yang saya peroleh ketika berkunjung ke mess tersebut, alat elektronik berupa TV sudah tidak ada lagi, gorden, bantal, maupun sprai, alat-alat dapur sudah tidak ada lagi. Termasuk bangunan banyak yang keropos. Dugaan kita dana perawatan dan pengadaan peralatan mess tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal,\" ungkap Erwan.
Dikatakannya, pengelolaan mess tersebut juga cenderung melibatkan anak keponakan dari pengelola. Tujuh orang tenaga kerja kontrak yang diberdayakan yakni EA, NR, AE, JN, AM, Sa, WP dan So merupakan anak dan keponakan dari Kepala Kantor Penghubung Pemkab Lebong di Jakarta dan Bandung.
\"Mess itukan dibangun untuk asrama para mahasiswa Lebong yang kuliah di sana (Bandung, red) serta dimanfaatkan sebagai salah satu sumber PAD Lebong melalui penyewaan mess. Semestinya dirawat dengan baik,\" katanya.(777)