- Muncul bercak putih pada amandel.
- Demam tinggi dengan suhu 38 derajat Celcius atau lebih.
- Bau mulut.
Anak-anak yang terinfeksi bakteri Streptococcus juga bisa mengalami gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mual, dan muntah.
Meski sebagian besar kasus sakit tenggorokan akibat Streptokokus dialami oleh anak-anak usia 5–15 tahun.
BACA JUGA:Hidung Tersumbat? Napas Jadi Lancar Dengan 7 Cara Ini
Tak menutup kemungkinan bahwa infeksi ini bisa menyerang orang dewasa. Apabila tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti demam rematik dan inflamasi ginjal.
Faktor Risiko Atau Penyebab Sakit Tenggorokan Akibat Streptokokus
Radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptokokus dapat ditularkan melalui kontak erat dengan penderita, misalnya terkena cipratan air liur saat penderita sedang bersin atau batuk. Bisa juga dengan menyentuh hidung, mata, atau mulut dengan tangan yang terpapar bakteri.
Sakit tenggorokan akibat Streptokokus (faringitis Streptokokus) juga bisa terjadi apabila seseorang menyentuh suatu benda, seperti gagang pintu, kran air, dan lain-lain yang telah terkontaminasi oleh bakteri Streptococcus A. Umumnya, gejala radang tenggorokan akan muncul dalam waktu 2–5 hari setelah infeksi bakteri.
Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit tenggorokan akibat Streptokokus adalah sebagai berikut :
1. Mengunjungi tempat ramai.
2. Tinggal di tempat yang padat penduduk dengan tingkat kebersihan lingkungan yang rendah.
3. Kontak dekat dengan orang yang menderita faringitis Streptokokus.
BACA JUGA:Mau Diet Tapi Menderita Asam Lambung? Coba Panduan Diet Berikut
4. Berusia 5–15 tahun.