5. Toxic shock syndrome, penyakit infeksi serius yang terjadi karena bakteri Streptococcus masuk ke dalam pembuluh darah dan menginfeksi berbagai organ tubuh.
2. Bakteri Streptococcus B
Streptococcus B adalah tipe bakteri yang bisa datang dan pergi secara alami di tubuh manusia.
Infeksi akibat bakteri Streptococcus B tidak menular namun bisa berkembang menjadi infeksi yang cukup serius.
Bakteri ini kerap ditemukan pada usus, vagina, dan rektum ibu hamil yang sehat, itulah sebabnya mengapa ibu hamil direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan rutin guna mendeteksi dan mencegah dampak buruk akibat infeksi.
Bakteri Streptococcus B pada bayi baru lahir dapat menyebabkan penyakit pneumonia, meningitis, atau infeksi aliran darah, terutama pada bayi prematur atau bayi yang dilahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Bahkan, bakteri ini juga dapat memicu air ketuban pecah dini.
Sementara itu, risiko seseorang terinfeksi bakteri Streptococcus B dapat meningkat apabila ia memiliki gangguan sistem imun tubuh, riwayat penyakit kanker, penyakit HIV/AIDS, gangguan fungsi hati, dan diabetes. Selain itu, orang yang berusia di atas 65 tahun juga lebih berisiko terinfeksi bakteri ini.
Mengenal Gejala Sakit Tenggorokan akibat Streptokokus
Jika dibandingkan dengan infeksi virus, sakit tenggorokan akibat Streptokokus lebih jarang terjadi. Infeksi bakteri ini biasanya ditandai dengan gejala tenggorokan terasa sakit dan gatal, kesulitan menelan, bahkan kesulitan berbicara.
BACA JUGA:Tidur Saat Hidung Tersumbat, Coba Posisi Seperti Ini
Sakit tenggorokan akibat Streptokokus biasanya dapat berlangsung selama lebih dari satu minggu dan memerlukan pengobatan antibiotik. Adapun gejalanya bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun umumnya sebagai berikut :
- Sakit tenggorokan yang berlangsung lama.
- Nyeri saat menelan.
- Penurunan nafsu makan.
- Amandel terlihat memerah dan bengkak.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.