Perjanjian Sabdo Palon, Ketika Penguasa Lelembut Tanah Jawa Menagih Janji

Kamis 05-10-2023,12:02 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Bagai Disambar Petir, Penguasa tanah jawa menagih janji dari Syekh Subakir mengenai perjanjian Sabdo Palon. Mari Kita Simak Ulasan Berikut Berdasarkan Buku Babad Tanah Jawa. Tidak banyak yang mengetahui bahwa Syekh Subakir termasuk dalam golongan wali songo pada periode awal.

BACA JUGA:Mau Berwisata ke Pulau Tikus Bengkulu? Segini Biaya Sewa Kapal dan Jarak Tempuhnya

Syekh Subakir adalah seorang ulama yang berasal dari Persia. Ia dikirim oleh Kesultanan Turki Usmani dengan tugas khusus untuk menyebarkan Agama Islam di pulau Jawa. Dalam usahanya untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, Syekh Subakir harus melawan jin dan makhluk halus yang menguasai Jawa.

Pada masa itu, Jawa masih berupa hutan belantara yang dihuni oleh jin dan makhluk halus yang sangat jahat. Dengan karomah yang dimilikinya dan atas izin Allah SWT, akhirnya Syekh Subakir berhasil mengalahkan jin dan makhluk halus tersebut. Dalam pertarungan tersebut, disebutkan bahwa jin atau setan yang ditaklukkan oleh Syekh Subakir menawarkan syarat agar mereka tidak mengganggu lagi.

BACA JUGA:Hujan Duit Bertubi-tubi, 3 Zodiak Ini Dilanda Kekayaan Melimpah

Berikut isi perjanjian antara Sabdo Palon dengan Syekh Subakir:

1. Tidak ada pemaksaan agama atau kepercayaan.

2. Apabila hendak membangun tempat pemujaan atau ibadah, bangunan tersebut harus memiliki gaya Hindu Jawa, meskipun isi dan ajarannya Islam.

3. Jika mendirikan kerajaan Islam, ratunya harus memiliki campuran adat Hindu dan Islam.

4. Jangan menjadikan orang Jawa menjadi orang Arab. Biarkan mereka tetap menjadi orang Jawa.

BACA JUGA:Inilah Hari Sial Bagi yang Weton Kelahirannya Sabtu Menurut Primbon Jawa

Harus dijaga agar orang Jawa tidak kehilangan identitas dan budi pekerti mereka. Jika kehilangan, maka akan muncul lagi peristiwa yang membingungkan. Syarat-syarat tersebut merupakan hasil perundingan antara Sabdo Palon dan Syekh Subakir setelah pertarungan sengit yang berlangsung selama empat puluh hari empat puluh malam. Akibat pertarungan tersebut, terjadilah suara alam yang menggelegar dan petir yang menyambar-nyambar.(**)

 

Kategori :