BENGKULUEKSPRESS.COM - Fenomena dejavu adalah salah satu perasaan misterius yang sering diperbincangkan. Sudah banyak orang yang merasakannya, merasakan bahwa saat ini terasa familiar seperti telah dialami di masa lalu, padahal kita tahu bahwa hal tersebut sebenarnya belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam dunia psikologi, terdapat sejumlah pandangan yang mencoba menjelaskan mengapa kita bisa merasa dejavu. Para ahli psikologi telah menemukan berbagai penyebab yang memungkinkan seseorang mengalami dejavu. Berikut beberapa penyebab seseorang mengalami dejavu.
BACA JUGA:PENTING! Ustadz Adi Hidayat Berpesan Lakukan 5 Amalan Khusus Hari Jumat
1. Persepsi Pikiran yang Terpecah
Salah satu teori yang diterima luas adalah teori persepsi pikiran yang terpisah atau terpecah. Menurut teori ini, dejavu terjadi saat kita melihat sesuatu dalam dua waktu yang berbeda. Pertama kali kita melihatnya, mungkin kita sedang terburu-buru atau teralihkan perhatian sehingga kita tidak sadar. Otak kemudian mulai membentuk ingatan berdasarkan informasi terbatas tersebut.
Contohnya, saat kita melihat pemandangan baru tanpa memberikan perhatian penuh, otak bisa saja merasa kita melihatnya untuk pertama kalinya. Namun, ini sebenarnya adalah satu rangkaian pengamatan yang sudah kamu lakukan sebelumnya.
BACA JUGA:Ayo Klaim Dana Kaget Hari Ini 18 Agustus 2023: Ada Saldo DANA Gratis Rp75.000
2. Gangguan Sirkuit Otak
Teori lainnya berfokus pada gangguan atau malfungsi otak. Misalnya, jika terjadi kerusakan singkat dalam otak yang mirip dengan serangan epilepsi, dejavu bisa terjadi.
Selain itu, terdapat pandangan bahwa ketika otak sedang memproses informasi, bagian yang melacak peristiwa saat ini dan bagian yang menyimpan ingatan dapat menjadi aktif bersamaan. Hal ini bisa menyebabkan perasaan dejavu, meskipun tidak selalu berbahaya.
BACA JUGA:Pinjaman Tanpa Jaminan BCA Personal Loan, Modal KTP Cair sampai Rp100 Juta
3. Ingatan yang Kembali Muncul
Teori lain mengaitkan dejavu dengan cara otak memproses dan menyimpan ingatan. Penelitian oleh Anne Cleary, seorang profesor psikologi di Colorado State University, mengemukakan bahwa dejavu bisa terjadi ketika kita mengalami peristiwa yang mirip dengan kenangan masa lalu, namun kenangan tersebut tidak sepenuhnya kita ingat.
Fenomena dejavu masih menjadi misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan oleh para ahli. Berbagai teori yang dikemukakan memberikan wawasan tentang bagaimana otak kita berfungsi dan bagaimana kita memori berinteraksi dengan pengalaman saat ini.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Targetkan Pembangunan Infrastruktur Jalan dan DDTS Selesai di 2024