BENGKULUEKSPRESS.COM - Nasib naas dialami oleh Feni Fabianti, karyawan PTPN VII Pring Baru. Feni menjadi korban perampokan Jumat (4/8) pukul 11.30 WIB di ruas jalan Desa Tedunan Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) Kabupaten Seluma. Akibatnya uang dalam tas sebesar Rp 102 juta serta uang di dalam dompet senilai Rp 1,2 juta berhasil digasak perampok.
Kapolres Seluma AKBP Arief Eko Prastyo SIK, perampokan itu bermula saat korban menarik uang di BRI Unit Tedunan sebesar Rp 102 juta. Setelah mengambil uang di bank korban langsung melaju ke arah Bengkulu Selatan. Kemudian korban memutar balik kendaraan untuk menuju ke warung sembako Mezi.
Selanjutnya setelah sampai di warung, korban menurunkan dua orang anaknya terlebih dahulu ke warung. Saat itulah muncul orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor serta langsung menggasak tas milik korban dari dalam mobil.
"Jadi saat korban sedang menurunkan anaknya, korban lengah dengan tas berisi uang di dalam mobil. Saat kejadian ada penduduk di seberang jalan yang melihat serta memberitahu bahwa tas milik korban digasak perampok," tegas Kapolres Seluma kepada BE.
BACA JUGA:Dalami Kasus Dugaan Korupsi KUR, Penyidik Kejati Bengkulu Periksa 30 Saksi
Saat ini aparat Polsek SAM masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Pelaku saat ini masih kami kejar. Personel Polsek SAM masih di lapangan," pungkas Kapolres Seluma.
Toke Kopi Ulu Talo Seluma Juga Kena Rampok
Perampokan juga terjadi di wilayah Kabupaten Seluma pada hari yang sama. Kali ini dialami Kuharudin (65), warga Desa Giri Nanto, Kecamatan Ulu Talo Kabupaten Seluma. Menjadi korban perampokan yang dilakukan oleh dua orang pelaku bersebo.
Aksi perampokan yang dialami oleh Kuharudin yang merupakan salah satu toke kopi tersebut terjadi pada Jumat (4/8) dinihari, sekitar pukul 04.00 wib di rumah korban.
Menurut keterangan korban, kronologi kejadian bermula pada saat dirinya usai buang air dari toilet. Sedangkan istrinya Rasi'ah (63) masih tidur di kamar depan.
Pada saat itu, pelaku yang diperkirakan berjumlah 2 orang melancarkan aksinya. Dimana salah satu pelaku berhasil masuk ke dalam rumah korban melalui jendela dapur. Dengan cara mencongkel dan memotong jaring jendela.
Korban yang saat itu sedang bersiap-siap memasukan sejumlah berkas persyaratan untuk berangkat ke rumah sakit. Pada saat itu, tiba-tiba tas korban langsung dirampas oleh pelaku. Usai merampas tas korban, pelaku langsung kabur meninggalkan korban.
"Tadi saya habis dari toilet. Saya lagi siap-siap mau berangkat ke rumah sakit, karena sudah dijadwalkan mau operasi. Pas saya memasukan berkas persyaratan ke dalam tas sandang saya. Tiba-tiba pelaku merampas tas saya dari arah belakang," sampai Kuharudin sambil menangis.
Dalam tas sandang korban diketahui berisikan uang tunai sebesar kurang lebih Rp 20 jutaan serta sejumlah berkas surat-surat berharga lainnya, seperti Kartu Keluarga (KK), BPJS, KTP, STNK motor dan beberapa berkas berharga lainnya.